Total Tayangan Halaman

10 Agustus 2010

Pilih New MegaPro atau V-ixion?

Demi menguasai pasar motor jenis sport, PT Astra Honda Motor (AHM) menggelontorkan New MegaPro. Tak dipungkiri kehadiran MegaPro anyar ini guna menandingi Yamaha V-ixion. Dengan sejumlah perubahan yang cukup signifikan, manakah kini yang lebih baik, MegaPro atau V-ixion?

Dari segi tampilan, New MegaPro hadir makin sporty dengan perombakan di sektor lampu depan, tanki, hingga ke buritan dan model panel meter. Bentuknya benar-benar berubah dibanding MegaPro sebelumnya.

Sementara V-ixion facelift yang hadir awal 2010 hanya mengalami perubahan pada bagian headlamp. Bentuknya yang dulu bulat kini berubah jadi asimetris. Perubahan juga ada pada kelir deltabox, bila dahulu silver, maka berganti hitam. Pun demikian dengan stripingnya yang kini makin sporty.

Urusan kaki-kaki, New MegaPro menggunakan ban ukuran 80/100-17 tubeless, dan 100/80-17 tubeless di belakang. Untuk New MegaPro tipe pelek racing (Casting Wheel/CW) kini sudah menggunakan rem cakram di depan dan belakang. Ini yang tidak ada pada Yamaha V-ixion. Motor sport Yamaha itu hanya dibekali ban berukuran 2,75-17 di depan, dan 90/90-17 di belakang dengan sistem rem depan cakram sementara di belakang tromol.

Untuk mesinnya, Honda mempercayakan jeroan berkapasitas 149,2 cc SOHC karborator yang dapat mengembangkan tenaga sebesar 10,1 kW pada 8.500 rpm dengan torsi puncak 12,8 Nm di 6.500 rpm. Sedangkan Yamaha selangkah lebih unggul dengan membenamkan sistem injeksi pada mesin 149,8 cc SOHC milik V-ixion. Akibatnya tenaga V-ixion lebih unggul, yakni 14,88 PS pada 8.500 rpm dengan torsi 13,1 Nm di 7.500 rpm.

Menanggapi masih betahnya Honda dengan mesin karburator pada New MegaPro, Senior General Manager of Sales Division AHM, Sigit Kumala menjelaskan, jika menggunakan sistem injeksi, maka dikhawatirkan harga motor sport berlambang sayap ini akan menjulang tinggi. "Nanti malah jadi terlalu mahal," ucapnya ketika ditemui di sela peluncuran New MegaPro di Sentul City, Jawa Barat, Senin (9/8/2010).

Sementara itu Marketing Director AHM, Julius Aslan menambahkan, jika menggunakan sistem injeksi, maka harga motor akan terdongkrak Rp800 ribu hingga Rp1 juta. "Tapi buka berarti tidak injeksi tidak bagus," sebut dia.

Mengingat, katanya, New MegaPro sudah menggunakan mesin baru dengan teknologi XRP (X-Tra Responsive Performance) yang membuatnya tetap responsif tapi irit bahan bakar.

Senior Manager Tech Service Division AHM Handy Hariko pun mengamininya. Piston berbahan dasar ringan serta bertekstur yang menyebabkan bagian ini bisa lebih banyak dilumasi sehingga membantu saat terjadi gesekan, roller rocker arm dan crankshaft bearing, serta ada pula crankcase emmision control system yang membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.

Tak lupa ada pula throttle position sensor dengan CDI yang dilengkapi 12 ignition mapping yang dapat diatur secara elektronik agar respon mesin terhadap putaran throttle lebih tepat.

"CDI 12 Mapping ini juga berfungsi mengatur asupan bahan bakar sesuai karakteristik pengemudinya ketika motor dijalankan, jadi pembakaran bisa lebih sempurna dan konsumsi bahan bakar lebih efisien," tambah Handy.

Sigit pun mengungkapkan, antara New MegaPro dan V-ixion tentu punya karakteristik konsumen yang bereba. "Jadi saya pikir beda sasaran konsumen meski menempati kelas yang sama di mid sport," paparnya.

Dilihat dari banderol, MegaPro cenderung lebih murah dengan Rp19,5 juta, sementara V-ixion Rp20,95 juta. Untuk yang ingin lebih ekonomis, Honda juga menawarkan MegaPro berdesain pelek jari-jari dengan harga Rp18,3 juta on the road Jakarta.

So, mau pilih New MegaPro atau V-ixion, semua tentu terserah selera bikers. (OKEZONE)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes | New Blogger Themes