Total Tayangan Halaman

14 Agustus 2010

Abrasi Pantai di Pemangkat Kian Memprihatinkan

Penggerusan bibir pantai akibat gelombang atau abrasi di Pemangkat sangat memprihatinkan. Kondisi terparah terjadi di Penjajab dan Tanjung Batu. Kalau dibiarkan, lambat laun dapat mengancam pemukiman penduduk. Tidak hanya pemukiman penduduk, tapi juga mengganggu fungsi Pelabuhan Kuala, Pelabuhan Perikanan Nusantara Penjajab serta Jawai. Terganggunya beberapa pelabuhan tersebut akibat sedimentasi hasil abrasi berupa lumpur. “Menurut pengamatan kami potensi abrasi ini akan semakin besar karena intensitas hujan yang besar dan frekuensi angin bertambah sehingga akan mendorong gelombang pasang laut yang besar. Akibatnya tekanan horizontal abrasi (horizontal straight wave) menjadi bertambah,” kata Pengamat Pembangunan Kabupaten Sambas, Asriadi.

Selama lima tahun terakhir garis daerah aliran sungai (DAS) dan garis pantai Pemangkat sudah bergeser sejauh 20 – 30 meter. “Dapat kita bayangkan apabila dibiarkan lima tahun ke depan dengan faktor pendukung abrasi tersebut maka pergeseran bisa bertambah 75 – 100 meter,” ujarnya.Dengan analisa tersebut, lanjut Asriadi, jika melihat satu dekade ke depan dengan kondisi seperti ini, tentunya banyak hal negatif yang akan terjadi bahkan bisa mematikan rutinitas perekonomian Pemangkat. Hal terburuk, tegasnya, yakni lumpuhnya pelabuhan baik trans pulau dan perikanan yang menjadi sumber utama pendapatan daerah Pemangkat. Padahal selama ini, Pemangkat terkenal sebagai kota perikanan. “Terburuk, itu yang akan terjadi. Karena Pemangkat dapat dikatakan sebagai salahsatu pusat ekonomi Sambas,” paparnya.

Asriadi mendesak pemerintah segera tanggap dalam hal ini. Banyak yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi abrasi yang membahayakan itu. Di antaranya, penanaman mangrove, pembangunan penahan abrasi berupa blok beton, turap atau break water. “Kita bisa mengerti akan keterbatasan dana. Namun bukan merupakan suatu solusi jika alasan klasik ini dijadikan tameng membiarkan abrasi terus terjadi,” tegasnya.(pontianakpost)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes | New Blogger Themes