Nilai tukar rupiah diprediksi bakal melemah di level Rp9.000-an per USD. Lagi-lagi faktor tekanan eksternal nampaknya bakal memberikan hantaman keras pada perdagangan nilai tukar Tanah Air di akhir pekan ini, sehingga aksi ambil untung (profit taking) investor bakal datang.
"Tekanan eksternal tampaknya masih akan berlanjut, sehingga kami perkirakan IDR akan melemah tipis ke Rp8.980 sampai Rp8.985 per USD pada perdagangan hari ini," ungkap analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih, dalam buletin yang dipublikasikan, di Jakarta, Jumat (13/8/2010).
Pasar Asia merespon negatif kebijakan the Fed yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi AS yang tertahan. Hampir semua nilai tukar Asia melemah terhadap mata uang USD, termasuk rupiah yang ditutup di Rp8.973 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Pelemahan secara eksternal ini diuntungkan karena didalam negeri pemerintah mulai mempertimbangkan perlunya nilai rupiah yang ’pas’ terutama terkait dengan pertumbuhan ekspor yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan impor. Tidak hanya nilai tukar Asia yang melemah, hampir semua bursa Asia mengalami penurunan indeks, kecuali bursa China dan Thailand.
13 Agustus 2010
Tekanan Eksternal Bakal Lemahkan Rupiah di Rp9.000-an
01.38
Ajang artikel
No comments
0 komentar:
Posting Komentar