Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan dirinya tidak akan membiarkan panel penyelidikan PBB menginterogasi tentara-tentara Israel yang ikut serta dalam penyerangan kapal kemanusiaan Freedom Flotilla beberapa bulan lalu.
Jika PBB tetap memaksa untuk menanyai prajurit-prajurit Israel, maka Israel tidak akan bersedia bekerja sama dalam penyelidikan PBB mengenai tragedi Freedom Flotilla pada 31 Mei tersebut.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjelaskan bahwa Israel tidak akan bekerja sama, atau ikut serta dalam setiap panel yang mencoba menginterogasi tentara-tentara Israel," demikian pernyataan yang disampaikan juru bicara pers Netanyahu, Nir Hefez seperti dilansir Businessweek, Selasa (10/8/2010).
Pernyataan itu disampaikan setelah Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan kesepakatan dengan Israel untuk mencegah komisi penyelidik menanyai prajurit-prajurit Israel.
Dalam konferensi pers di markas besar PBB di New York, Ban ditanyai wartawan apakah dirinya telah setuju untuk tidak memanggil prajurit-prajurit Israel bersaksi di depan panel PBB. "Tidak, tak ada kesepakatan seperti itu di belakang layar," kata Ban.
Ditegaskan Ban, panel PBB akan bekerja sama dengan Israel dan Turki. Panel PBB tersebut dipimpin oleh mantan PM Selandia Baru Geoffrey Palmer dan mantan Presiden Colombia Alvaro Uribe.
Panel tersebut akan melakukan pertemuan pertamanya hari ini di New York. Tugas utama panel PBB tersebut adalah menelaah dan memeriksa laporan-laporan hasil penyelidikan Turki dan Israel.
(detik)
10 Agustus 2010
Netanyahu Tidak Izinkan PBB Interogasi Prajurit Israel
03.07
Ajang artikel
No comments
0 komentar:
Posting Komentar