Cuaca buruk akibat musim pancaroba mengancam kelancaran transportasi, terutama angkutan udara dan laut menjelang dan hari raya Lebaran atau Idul Fitri 1431 Hijriah, demikian Kepala BMKG Jambi, Remus L Tobing di Jambi, Selasa.
Ia mengatakan, hujan intensitas sedang dan tinggi, disertai angin kencang dan petir akan sering terjadi selama sebulan ke depan, dan itu bakal mengganggu kelancaran transportasi baik darat, laut maupun udara.
"Untuk itu pengelola transportasi diimbau tetap memedomani laporan BMKG sebelum melakukan perjalanan, apalagi selama puasa dan menghadapi hari Raya Idul Fitri," katanya.
Ia menyebutkan, untuk angkutan udara, hujan deras disertai angin kencang dan petir akan mengganggu pendaratan dan lepas landas, dan bisa membuat keberangkatan pesawat tertunda.
Sementara di laut, sistem transportasi laut dapat menghadapi ancaman badai dan gelombang besar, yang kadang datang tiba-tiba.
Untuk itu, katanya, nakoda tidak boleh memaksakan kapalnjya berlayar bila menghadapi cuaca buruk, namun jika telanjut berlayar mereka disarankan mencari pulau terdekat jika menemukan indikasi badai.
Selanjutnya bagi transportasi darat, kendati risiko yang ditimbulkan akibat cuaca buruk itu tidak sebesar angkutan udara dan laut, namun pengemudi tetap mesti waspada.
Kewaspadaan itu terutama diperlukan ketika mereka melintasi daerah perbukitan yang rawan longsor dan pohon tumbang yang semuanya bisa menggangu kelancaran perjalanan dan menimbulkan kecelakaan.
BMKG secara berkala akan terus mengirimkan laporan prakiraan cuaca pada berbagai instansi terkait, terutama pengelola transportasi massal, demikian Remus L Tobing.(antara)
10 Agustus 2010
Cuaca Buruk Ancam Transportasi Lebaran
03.51
Ajang artikel
No comments
0 komentar:
Posting Komentar