Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Ito Sumardi, membantah bahwa penangkapan Abu Bakar Ba'asyir, pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah, direkayasa maupun pesanan. Menurut Ito, penangkapan itu telah melalui proses penyelidikan yang panjang.
"Ini proses sudah lama, berbulan-bulan bahkan lebih satu tahun. Kalau tidak ada (bukti) tidak mungkin lah (ditangkap). Tidak ada pesanan dari negara mana atau seseorang. Enggak ada sama sekali," tegas Ito di Mabes Polri, Selasa (10/8/2010).
Ia mengatakan, pihaknya memiliki bukti-bukti kuat yang dapat menunjukkan keterlibat Abu Bakar dalam pelatihan militer kelompok teroris di Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar. Namun, pihaknya tidak dapat mengungkapkan bukti itu ke publik. Seluruh bukti akan dibuka di pengadilan.
"Kan aturan begitu. Aturan bukti tidak bisa dibuka ke publik. Yang jelas ini telah melewati proses yang panjang. Ini untuk melindungi masyarakat yang lebih luas," kata Ito.
Seperti diberitakan, pemimpin utama Jamaah Ansharut Tauhid itu ditangkap di Banjar, Jawa Barat, bersama lima pengikutnya saat akan kembali ke Solo. Dia menuding penangkapannya itu hanya pesanan dari Amerika Serikat, Israel, dan sekutu-sekutunya. Setelah ditangkap, Abu Bakar langsung dibawa ke Bareskrim Polri. (kompas)
10 Agustus 2010
Abu Bakar Baasyir Ditangkap, Tak Ada Pesanan Dari Negara Manapun
04.22
Ajang artikel
No comments
0 komentar:
Posting Komentar