AS Awasi Produk Keuangan "Busuk"

Presiden Barack Obama bisa dipastikan akan menunjuk Elizabeth Warren. Tugasnya adalah sebagai penasihat khusus. Dia akan mengawasi pembentukan lembaga baru, yakni perlindungan konsumen produk-produk keuangan yang ”busuk”.

Warren akan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan dan Gedung Putih. Profesor dari Universitas Harvard berusia 61 tahun itu merupakan salah satu kandidat yang diunggulkan untuk memimpin lembaga tersebut.

Warren tidak didukung komunitas finansial Wall Street, yang akan menjadi sasaran tembak tugas-tugas Warren. Pendirian lembaga tersebut didorong oleh banyaknya warga AS kelas menengah dan bawah yang mendadak bangkrut karena membeli produk-produk keuangan busuk.

Jubir Gedung Putih, Robert Gibbs, mengatakan, pengumuman tentang penunjukan Warren dilakukan pada pekan ini. Obama adalah kawan lama dan pendukung Warren.

Lembaga perlindungan konsumen ini didirikan berdasarkan amanat dari undang-undang baru soal keuangan yang ditandatangani pada awal tahun ini. Lembaga tersebut akan memiliki wewenang besar dalam menegakkan aturan tentang surat berharga yang terkait dengan kredit perumahan, kartu kredit, dan produk finansial lainnya.

Perlindungan konsumen
Lembaga baru ini akan mengonsolidasikan tugas melindungi konsumen yang saat ini tersebar di beberapa lembaga pengawas. UU regulasi finansial memberikan wewenang kepada Departemen Keuangan untuk mendirikan lembaga konsumen.

UU tersebut juga mengamanatkan menteri keuangan harus mengalihkan sebagian tugas kepada lembaga baru tersebut. ”Saya berharap Warren mengetuai lembaga ini,” ujar Barney Frank yang mengetuai Komisi Jasa Keuangan DPR AS.

Senator Demokrat Jeff Merkley menyambut keputusan Obama itu. ”Tidak ada kandidat lain yang lebih cocok untuk mengetuai lembaga perlindungan konsumen tersebut. Dia tidak lelah memberikan advokasi untuk perlindungan konsumen,” ujar Merkley.

Warren telah menjadi Ketua Panel Pengawas Kongres yang bertugas mengawasi bagaimana Departemen Keuangan mengelola dana talangan berjumlah 700 miliar dollar AS, yang dikucurkan pemerintah untuk membantu perbankan dan industri keuangan. (AP/AFP/ry)

Sumber : Kompas Cetak

Posted in: Internasional, Produk Keuangan