China ingin memperdalam hubungan dagang dengan Iran, kata seorang pemimpin senior China, Rabu, seraya memuji hubungan antara kedua negara meski terdapat kontroversi terkait program nuklir Teheran.
"China bersedia untuk melanjutkan kontak-kontak tingkat tinggi dan pertukaran di semua peringkat dengan Iran, dan memperdalam saling kepercayaan politik," kata surat kabar People’s Daily yang mengutip Li Changchun, kepala propaganda Partai Komunis.
"Kedua pihak akan memperdalam hubungan perdagangan dan ekonomi, sungguh-sungguh menandatangani perjanjian kontrak dan melaksanakan, mengembangkan infrastruktur, komunikasi, kerja sama kereta api biasa dan otomatis," kata Li saat berkunjung ke Iran.
China dan Iran juga akan mendorong dan melakukan pertukaran di kalangan perusahaan mereka masing-masing, katanya menambahkan. "Hubungan-hubungan berkembang positif dan stabil telah menguntungkan kedua bangsa," kata Li kepada para pejabat Iran.
Laporan itu tidak menyebut program nuklir Iran, maupun hubungan kuat sektor energi yang mereka nikmati.
China mendukung resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) untuk menekan Iran melepaskan kegiatan nuklirnya yang disengketakan. Pemerintah-pemerintah Barat mengatakan dengan aktivitas tersebut Iran bertujuan membuat persenjataan nuklir. Iran mengatakan, program itu murni bertujuan damai, yakni mencukupi kebutuhan energi rakyatnya.
Pemerintah-pemerintah Barat mendesak China untuk melepas hubungan energi dan ekonominya dengan Iran, yang mereka pandang sebagai perisai dari tekanan internasional. China membalas balik tekanan Amerika Serikat mengenai bisnis dan perdagangan minyaknya dengan Iran dalam komentar-komentar yang diterbitkan bulan lalu, dengan mengatakan hubungan perdagangan China dengan Iran hendaknya tidak dikecam.
Iran adalah pemasok besar minyak mentah ke China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia setelah AS.
AS telah menyerukan China untuk mencari pemasok lain, tetapi China mengecam sanksi-sanksi sepihak AS dan Uni Eropa yang ditujukan terhadap sektor energi Iran.
Sumber : ANT, REUTERS, kompas
0 komentar:
Posting Komentar