Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dihadapkan pada dilema mengajukan nama calon Kapolri ke DPR, antara Komjen Pol Nanan Soekarna atau Komjen Pol Imam Sudjarwo.
Anggota Komisi III DPR Nasir Jamil menuturkan dalam undang-undang, SBY bisa mengajukan satu atau dua nama. Namun jika hanya memilih satu, Presiden dihadapkan pada pilihan yang sulit. “Di satu sisi kalau dia nanti menunjuk Imam Sudjarwo, dia dihadapkan dengan kompromi nantinya Nanan akan diposisikan di mana. Apa Nanan menjadi wakil,” tutur Nasir saat , Kamis (30/9/2010).
Nasir menilai, Nanan yang saat ini menjabat sebagai Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Mabes Polri, ketiban sial. Secara tidak langsung hal ini menguntungkan Imam dan berada di atas angin.
“Memang Nanan ketiban sial. Dia kan disodorkan oleh BHD (Kapolri/Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri), merekomendasikan dia. Tapi dengan citra kepolisian yang akhir-akhir ini kurang baik, akhirnya berpengaruh terhadap Nanan. Presiden perlu mencari alternatif lain,” ucap politisi dari Fraksi PKS ini.
Nasir menilai, Presiden sebaiknya mengirimkan dua nama, dan menyerahkan sepenuhnya ke DPR, siapa yang cocok menduduki posisi Trunojoyo 1.
“Makanya feeling saya, lebih baik (Presiden) mengirim dua nama dan diuji saja siapa yang layak. Tinggal nanti parpol menilai siapa yang layak,” tandas Nasir.
(okezone)
30 September 2010
Bursa Calon Kapolri, Dilema SBY Antara Nanan & Imam
03.19
Ajang artikel
No comments
0 komentar:
Posting Komentar