Disadari atau tidak, apa yang terjadi di dunia ini tak seluruhnya merupakan suatu kebetulan atau sebagai bentuk hukuman Tuhan terhadap ulah manusia yang kufur, namun akibat ulah sekelompok atau beberapa kelompok orang yang memiliki tujuan tertentu. Proyek Blue Beam
adalah salah satu contohnya. Dalam tulisan bersambung ini saya akan
mengupas gerakan-gerakan mereka di hampir semua bidang, yang membuat
kita menghadapi kondisi dunia seperti saat ini.
Harus diakui, gerakan organisasi-organisasi rahasia Yahudi merupakan gerakan-gerakan yang harus selalu diwaspadai dan dicurigai. Dari begitu banyak organisasi mereka yang di antaranya SILAKAN MULAI DI KLIK DARI SINI,
sejarah membuktikan tak satu pun yang tidak berbahaya karena setiap
organisasi-organisasi itu bergerak secara efektif di bidangnya
masing-masing untuk merusak kehidupan para goyim (julukan Yahudi untuk manusia di luar ras mereka) demi menjadi "Raja Dunia" dan menciptakan Tatanan Dunia Baru atau The New World Order (NWO)..
Namun demikian, dari berbagai kejadian mengerikan yang telah mengharu-biru umat manusia, dua di antaranya, yakni Freemasonry dan Illuminati
merupakan prioritas yang harus diwaspadai, karena Freemasonry sebagai
organisasi tertua dan dapat dianggap sebagai "reinkarnasi" Knight Templar,
merupakan biang munculnya begitu banyak organisasi Yahudi, karena dari
organisasi ini lah kemudian lahir organisasi-organisasi seperti The Round Table, Council of Relatioan Foreign
(CFR), dan sebagainya. Sementara Illuminati dapat dianggap sebagai
"premannya" para organisasi-organisasi itu, karena Illuminati lah yang
melakukan pekerjaan-pekerjaan keras, kasar dan mengerikan bagi para goyim, seperti melakukan serangan terhadap World Trade Centre (WTC) yang kita kenal dengan sebutan tragedi 11 September (indikasinya KLIK DI SINI).
Dalam Al Qur'an surah Al Mai'dah ayat 64, Allah berfirman; “Dan mereka (orang-orang Yahudi) berbuat kerusakan di muka bumi, dan Allah tidak menyukai orang- orang yang membuat kerusakan”. Sementara dalam surah Al Baqarah ayat 217, Allah berfirman; "Mereka tak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran) seandainya mereka sanggup”.
Begitu banyak peringatan Allah dalam Al
Qur'an tentang sepak terjang kaum Yahudi sejak dahulu hingga sekarang.
Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah memberi isyarat
bahwa apa yang dilakukan Yahudi itu akan berhasil. Ini lah hadistnya;
“Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudriyyi r.a. katanya : Rasulullah Saw bersabda : “Kamu kelak akan mengikuti kelakuan orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, Sehingga walaupun mereka masuk ke lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani? Rasul menjawab : “Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (H.R. Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Mengapa
saya bilang Yahudi telah berhasil? Coba Anda baca berbagai rujukan
tentang siapa sebenarnya biang penyebaran pornografi, prostitusi,
narkotika, dan minuman keras? Apakah Anda termasuk penyuka di antara
hal-hal itu, atau semuanya Anda suka?
Siapa pencetus isu hak asasi manusia
(HAM), persamaan gender (yang oleh RA Kartini "diterjemahkan" sebagai
emansipasi wanita), liberalisme, kapitalisme, sosialisme dan sebagainya?
Semua orang punya hak asasi, namun ada batasnya. Jika mencegah
kemungkaran, seperti misalnya keberatan konser Lady Gaga
digelar pada 2 Juni 2012 di Jakarta dianggap melanggar HAM, lantas
apakah HAM hanya milik orang-orang yang mendukung konser itu?
Persamaan gender juga ada batasnya. Jika
kodrat wanita adalah berpenampilan feminin, apakah pantas jika wanita
berpenampilan seperti laki-laki dan bergaul serta beraktifitas seperti
laki-laki? Lalu dimana batas antara laki-laki dan perempuan jika
semuanya dibolehkan? Apakah hanya sebatas, maaf, perbedaan bentuk
kelamin?
Di tangan Yahudi, semua isu yang
dihembuskan adalah isu yang sengaja dibuat melampaui batas-batas dan
melampaui rambu-rambu, termasuk rambu berupa norma yang berlaku di
masyarakat, dengan dalih globalisasi dan era modernisasi. Dan mayoritas
manusia di Bumi telah mengikuti isu-isu yang dihembuskan itu, sehingga
disadari atau tidak, pola fikir kebanyakan masyarakat Indonesia pun saat
ini, terutama yang mengaku sebagai "manusia modern", mulai mengarah
pada paham sekulerisme, karena mereka keberatan jika
kehidupan beragama dicampuradukkan dengan kehidupan bernegara. Padahal,
bangsa yang bernegara tanpa menjadikan agama sebagai pegangan, akan
menjadi bangsa yang rusak. Silahkan kaji bagaimana kondisi bangsa yang
negaranya berdiri di atas paham sekulerisme.
Dari paparan di atas, jelas sekali bahwa
Yahudi tak pernah rela terhadap agama yang diturunkan Allah Subhanahu
wa Ta'ala kepada Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam (Islam), maupun
kepada Nabi Isa as (Nashrani), selain karena mereka memang merupakan
bangsa yang kufur sehingga dilaknat Allah (lihat Al Qur'an Surah Al
Baqarah ayat 88-89, Al Baqarah ayat 159, Al Muddatstsir ayat 47, dan
ayat-ayat lain yang terkait dengan Yahudi), juga karena serangan bangsa
Babylonia yang dipimpin Raja Nebukadnezar II pada sekitar sekitar 590
SM, membuat mereka terusir dari Yerusalem (selengkapnya, KLIK DI SINI).
Pengusiran inilah yang kemudian mengilhami ras Yahudi untuk mendirikan
negara Israel agar dapat kembali memiliki kampung halaman, dan berambisi
menguasai dunia dengan mendorong terciptanya The New World Order
(NWO) atau Tatanan Dunia Baru dimana mereka sebagai penguasa dan
pengendalinya. Salah satu titik yang diserang adalah agama yang
merupakan sesuatu yang amat krusial, karena agama lah yang mengajarkan
kebaikan dan keburukan, dan mengajarkan bagaimana berkehidupan yang baik
dalam hubungannya dengan sesama manusia dan Tuhan.
Selain itu, mereka juga "menyerang" sendi-sendi kehidupan masyarakat goyim
yang lain, baik di bidang ekonomi, pendidikan, pengetahuan, dan
sebagainya. Yang lebih keji, demi mempermudah pembentukan NWO, Yahudi
juga menciptakan program depopulasi penduduk, sehingga agar jumlah goyim
tidak terlalu banyak, berbagai virus diciptakan (di antaranya virus
HIV/AIDS), berbagai program dijalankan, dan berbagai perang diciptakan.
Hasilnya, silakan cari data tentang
jumlah korban penderita HIV/AIDS, korban Perang Dunia I dan II, dan
berbagai korban perang lainnya. Dan carilah data tentang dampak dari
imunisasi maupun keluarga berencana (KB). Anda akan melotot dan menghela
nafas karena selain akan sangat marah, juga sakit hati karena diam-diam
mereka telah menghujam dari belakang atau menggunting dalam lipatan.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; "Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum kaum Muslimin memerangi orang-orang Yahudi. Kemudian kaum Muslimin membunuh mereka sampai orang Yahudi bersembunyi di belakang batu atau pohon. Maka batu-batu dan pohon itu berkata: Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini di belakangku ada Yahudi, kemarilah lalu bunuhlah. Kecuali pohon Gharqad (sebuah pohon berduri yang dikenal dikalangan bangsa Yahudi). Sesungguhnya Gharqad itu adalah salah satu pohon bangsa Yahudi".
Agama
merupakan tuntunan hidup bagi setiap manusia, baik dalam bernegara,
bermasyarakat, maupun dalam berhubungan dengan sang Maha Pencipta.
Menyelewengkan ajaran agama berarti menyeret orang pada kesesatan dan
kekeliruan dalam memahami banyak hal, termasuk dalam memahami apa yang
boleh dan tidak menurut agama. Yahudi sukses "menyerang" yang satu ini,
sehingga agama Nashrani yang dibawa Nabi Isa as telah kehilangan
orisinalitasnya, dan menurut Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam, di akhir zaman agama ini terpecah menjadi 72 golongan, sementara
Islam terpecah menjadi 73 golongan.
Nabi Isa as lahir saat
Yerusalem dijajah Imperium Romawi yang menganut kepercayaan Politeisme
atau kepercayaan yang mengakui adanya lebih dari satu Tuhan (para
dewa-dewi). Penjajahan ini membuat ras Yahudi dari Suku Essenes
yang masih berpegang pada agama Tauhid yang dibawa Nabi Musa as,
terbelenggu karena tak dapat mengembangkan agamanya, sementara ras
Yahudi dari Suku Farisi dan Saduki makin lama makin jauh dari ajaran agama Samawi
(agama yang diturunkan dari langit) itu. Bahkan, karena kepercayaan
Romawi tak berbeda dengan kepercayaan nenek moyang mereka yang penyembah
berhala (paganisme), akhirnya tak sedikit dari mereka yang kembali
kepada agama nenek moyangnya itu.
Saat
Nabi Isa menyampaikan risalah Allah Subhanahu wa Ta'ala, Suku Essenes
dengan senang hati mengikutinya, namun Suku Farisi dan Saduki
membencinya. Apalagi karena setiap kali berdakwah, Nabi Isa as selalu
mengingatkan penyelewengan kedua suku itu, dan memintanya agar kembali
ke jalan yang benar dengan hanya menyembah satu Tuhan; Allah.
Dakwah Isa as ini membuat suku Farisi dan Saduki ingin membunuhnya,
namun mereka gagal menghasut pemerintah Romawi agar menangkap dan
menghukum mati putra Maryam, meski para pemuka kedua suku itu memfitnah
Nabi Isa as dengan mengatakan bahwa Al Masih berniat melakukan makar demi membebaskan ras Yahudi dari penjajahan Romawi, sekaligus ingin menjadikan dirinya sebagai Raja Yahudi.
Pemerintah Romawi tak terhasut karena tahu bahwa pertikaian antara
Yahudi Farisi dan Saduki dengan Isa Putra Maryam, adalah untuk
kepentingan diri mereka sendiri.
Berkat pengkhianatan satu dari dua belas sahabat Nabi Isa as, Yahuda al-Iskhriyutha yang dalam agama Kristen disebutkan bernama Yudas Iskariot, Al Masih ditangkap Yahudi Farisi dan Saduki, dan diserahkan kepada Pilatus, Gubernur Romawi di Yerusalem. Pilatus sempat ingin membebaskan Isa as karena menganggap sang Al Masih tidak melakukan kesalahan apapun, namun Yahudi Farisi dan Saduki bersikeras bahwa Isa as harus dihukum. Isa as bahkan mereka tuduh sebagai orang yang sedang berusaha menyesatkan rakyat, dan perampok. Mereka meminta Pilatus menyalib Putra Maryam.
Pilatus juga menolak permintaan itu,
namun karena Yahudi Farisi dan Saduki mendesak, bahkan memaksa, akhirnya
Pilatus memenuhi permintaan mereka karena khawatir Yahudi Farisi dan
Saduki akan mengamuk dan membuat kerusuhan. Maka, penyaliban pun
dilakukan.
"Sepeninggal Isa", dengan dibantu
pemerintah Romawi, Yahudi Farisi dan Saduki melakukan "pembersihan"
terhadap para murid dan sahabat Nabi Isa as (hawariyyin) yang tinggal
sebelas orang, sehingga di antara mereka ada yang lari dari Yerusalem.
Di antara Yahudi Farisi yang melakukan pengejaran adalah Saul atau Paulus
dari Kota Tarsus, Kikilia. Oleh kaumnya, dia ditugaskan melakukan
pengejaran hingga Damsyik. Orang ini lah yang membuat agama Nashrani
yang dibawa Nabi Isa as menyeleweng karena memasukkan unsur trinitas dalam agama Tauhid itu.
"Penghancuran"
agama Nashrani oleh orang Yahudi ini bermula ketika ia kembali ke
Palestina setelah melakukan pengejaran ke Damsyik. Begitu menginjakkan
kaki kembali di Yerusalem, ia datang ke tempat-tempat peribadatan
pengikut Nabi Isa as, dan mengaku kalau dirinya telah menganut agama
Nashrani. Para pengikut Nabi Isa as yang kemudian dikenal sebagai
penganut ajaran Nashrani (Kristen) Unitarian, tak
percaya begitu saja, dan Paulus pun membual. Katanya, ketika ia berada
di Damsyik pada tengah hari, ia melihat ada cahaya yang memancar dari
langit, dan kemudian terdengar suara yang mengaku sebagai Yesus (Isa
as), dan menegurnya karena apa yang ia lakukan melukai hati Yesus.
Bahkan kata Yesus, ia takkan dapat menghindar dari dosa atas
perbuatannya itu. "Maka aku pun tersadar dan bertaubat, dan terus ke
tempat ini untuk ikut bersamamu," imbuhnya.
Para pengikut Nabi Isa as memercayainya.
Apalagi karena kemudian Paulus memperlihatkan kesungguhan dalam
mempelajari ajaran Nabi Isa as, dan menjadi pendakwah. Ia menyiarkan
agama Nashrani hingga negeri yang jauh seperti Antighia dan
negeri-negeri lain yang tidak tersentuh agama Yahudi. Termasuk Roma.
Namun waktu kemudian membuktikan kalau
Paulus hanya berpura-pura memeluk agama Nashrani karena kemudian ia
menuhankan Isa as, dan bahkan menjadikan Allah Subhanahu wa Ta'ala
sebagai Bapak Isa as, dan juga menuhankan Maryam sebagai Tuhan Ibu
(trinitas). Pertikaian pun pecah antara Paulus dan para pengikut Nabi
Isa as, namun Paulus tak peduli. Dalam waktu singkat, pengikutnya
demikian banyak karena "agama baru" yang dibuatnya, yang dinamakan "Katholica" dan berarti agama untuk umum, mudah menarik minat dan perhatian masyarakat penganut Politeisme dan Paganisme.
Puncak pertikaian itu terjadi pada akhir abad ke-3 dan memasuki abad ke-4. Kala itu Arius
(250-336 M), seorang tokoh Nashrani Unitarian yang bermukim di
Alexandria, Mesir, dengan gigih menentang Katholica, sehingga lahirlah
gerakan Arianisme untuk menentang Kristen buatan Paulus itu. Ia bahkan
menerbitkan buku berjudul Thallia. Di masa inilah Gereja menjadi pecah
dua, yakni yang disebut Pauline Church (Gereja Paulus), dan Apostolic
Church (Gereja Rasuli) milik penganut Nashrani (Kristen) Unitarian.
Pertikaian
ini membuat Kaisar Romawi kala itu, Constantine I, khawatir pada
kestabilan dan keamanan negaranya. Maka digelarlah sebuah sidang mediasi
yang menghadirkan semua uskup dari seluruh penjuru imperium Romawi yang
kemudian kita kenal dengan sebutan Konsili Nicea I.
Sidang ini digelar pada 20 Mei 325 M di Kota Nicea (sekarang bernama
Iznik, Turki). Dalam sidang ini, Arius menolak mentah-mentah konsep
homoousios (satu hakikat) yang menjadi dasar ajaran Katholica Paulus,
sehingga Isa as dituhankan, Allah Subhanahu wa Ta'ala dijadikan sebagai
bapak Al Masih, dan Maryam dijadikan Tuhan Ibu. Semula, Kristen
Unitarian yang diusung Arius didukung sekelompok uskup yang dipimpin
Eusebius dari Nicomedia, namun setelah ia memaparkan
pandangan-pandangannya tentang agama Nashrani yang ia yakini, sebagian
besar uskup dalam kelompok ini menarik dukungan dan bahkan menudingnya
telah melakukan penghujatan. Kristen Unitarian kalah dan Constantin
mengakui eksistensi Kristen Trinitas.
Kekalahan ini membuat Arius beserta
para pendukungnya dikucilkan, dan buku Thallia dibakar. Selain itu,
jabatan Arius sebagai seorang diaken di Gereja Alexandria, juga dicopot,
dan ia beserta pendukungnya dianggap sebagai musuh Gereja. Selama dalam
pembuangan, Arius sangat menderita sehingga adik perempuan Constantine,
Constantia, kasihan dan meminta Constantine memulihkan jabatan Arius.
Constantine setuju. Namun sore hari, hanya beberapa jam sebelum upacara
pemulihan jabatan akan dilakukan di Katedral Konstantinopel pada 336 M,
Arius tiba-tiba meninggal. Kematiannya ini memicu polemik karena ada
yang menganggap kematian Arius sebagai hukuman Tuhan, namun ada yang
beranggapan kalau Arius mati karena diracun.
Sepeninggal
Arius, Kristen Unitarian tetap eksis karena disebarluaskan oleh para
pengikutnya, meski untuk itu mereka tak henti-hentinya berkonfrontasi
dengan penganut Kristen Trinitas, terutama dengan Athanasius, uskup
Alexandria, dan mereka yang menerima hasil Konsili Nicea I. Kristen
Unitarian disebar hingga Eropa, terutama di kalangan bangsa Goth. Pada
masa ini, muncul lagi tokoh Arianisme yang disegani, Ulfilas. Konon,
meski mendukung Kristen Trinitas, Constantine I dan anak-anaknya
sebenarnya mengakui kebenaran Kristen Unitarian. Bahkan menjelang
kematiannya, Constantin sempat membaca syahadat yang mengakui bahwa Isa
as adalah Rasul Allah.
Dalam Al Qur'an surah An Nisaa ayat 171, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman; "Wahai Ahli Kitab (Yahudi & Nashrani), janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Mesias, Isa anak Maria itu, adalah rasul Allah dan kalimat-Nya yang disampaikannya kepada Maria, dan roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "Tiga", berhentilah, lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara".
Ayat ini merupakan bantahan Allah
Subhanahu wa Ta'ala atas doktrin trinitas Kristen yang dibuat Paulus,
dan masih banyak lagi firman-firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang
mendukung Arianisme atau Kristen Unitarian. Termasuk firman-Nya pada
surah Al Maaidah ayat 73. Firman Allah; "Sesungguhnya kafirlah
orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang
tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan
itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan
yang pedih".
Tak dapat dipungkiri bahwa konsep Paulus
menuhankan Isa as selain karena ia berdarah Yahudi Frisian yang
menganut Paganisme, juga karena tak suka pada ajaran yang dibawa Al
Masih. Ia menciptakan trinitas karena terinspirasi oleh
mukjizat-mukjizat Al Masih, seperti kelahirannya yang tanpa melalui
pembuahan, kemampuannya menghidupkan kembali orang yang telah meninggal,
dan "hidup kembali" setelah dibunuh di tiang salib. Namun dalam Al
Qur'an Surah Maryam ayat 92-93, Allah dengan tegas mengatakan bahwa Isa
bukan anaknya. Kata Allah; "Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah
mengambil anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali
akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai seorang hamba".
Pernyataan ini ditegaskan pula dalam ayat-ayat lain, di antaranya surah Al An'am ayat 101. Kata Allah; "Dia-lah Sang Pencipta langit dan bumi. Bagaimana mungkin Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri? Dia-lah Yang menciptakan segala sesuatu; dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu".
Soal penyaliban Al Masih, dalam surah An Nisaa ayat 157-158, Allah berfirman: "Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, lsa putera Maryam, Rasul Allah". Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat lsa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Saat akan ditangkap di Taman Gethsamani, Baitumuqaddis, setelah bersama para hawariyyin merayakan Hari Raya Roti Tak Beragi yang merupakan Hari Raya Paskah Yahudi,
Al Masih didatangi Yudas yang ingin memberitahu Yahudi Farisi dan
Saduki tentang yang mana sosok Al Masih di antara para sahabat dan
pengikutnya. Caranya adalah dengan berbisik di telinga Al Masih.
Menurut literatur Islam, saat membisiki
Al Masih itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala mengubah wajah Yudas hingga
amat mirip dengan Isa as, sehingga ketika Yudas kembali kepada Yahudi
Farisi dan Saduki, ia ditangkap, diserahkan kepada Pilatus, dan disalib.
Sementara Isa as diangkat Allah ke langit, dan diturunkan lagi beberapa
hari setelah mayat Yudas dimakamkan, sehingga orang mengira ia hidup
kembali.
Di akhir zaman, menurut Allah dalam Al Qur'an, Nabi Isa akan diturunkan kembali untuk membantu Imam Mahdi
membunuh Dajjal, dan menegakkan kembali agama Tauhid yang di zaman Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam diganti namanya oleh Allah
menjadi Islam. Bagi ras Yahudi, Dajjal adalah penyelamat mereka.
Naudzubillahiminzalik!
Agama
Islam merupakan agama penyempurna agama-agama Samawi sebelumnya yang di
era sebelum Nabi Isa as hanya disebut sebagai agama Tauhid saja, dan di
era Nabi Isa as disebut Nashrani. Dalam surah Al Maidah ayat 3, Allah
berfirman; "Pada hari ini, telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi
agama bagimu".
2. B. Yahudi Menyerang Agama Islam
Kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
sebagai Nabi terakhir dan penutup telah tercantum dalam kitab-kitab
terdahulu yang diturunkan kepada Nabi Musa as, Nabi Daud as, dan Nabi
Isa as, yakni Taurat, Zabur dan Injil. Bahkan dalam literatur Islam
disebutkan bahwa ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala menikahkan Nabi Adam
as dengan Siti Hawa, maharnya adalah 10 kali shalawat untuk Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam (sebagai rujukan, KLIK DI SINI) .
Perpecahan agama Islam bermula pada zaman Khalifah Utsman bin Affan,
setelah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam wafat. Sejumlah
sejarawan dan ulama meyakini ada lima sebab pecahnya agama ini (sebagai
rujukan, KLIK MULAI DARI SINI).
Pertama, ghuluw atau bersikap
berlebihan terhadap sesuatu yang terkait dengan Islam. Misalnya kaum
Syi'ah yang terlalu berlebihan dalam mencintai Ali bin Abi Thalib, sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan aliran Khawarij
yang terlalu berlebihan dalam memahami dan menyikapi ayat wa'id
(ancaman) dalam Al-Qur'an, sehingga golongan ini mengkafirkan umat Islam
yang melakukan dosa besar.
Kedua, karena membantah bid'ah dengan bid'ah
semisal. Contohnya golongan Murji'ah yang meng-counter pendapat
Khawarij yang mengkafirkan umat Islam yang melakukan dosa besar, namun
akhirnya malah memunculkan bid'ah baru berupa anggapan bahwa pelaku dosa
besar tetap seorang mukmin dengan tingkat keimanan yang sempurna.
Padahal iman manusia dapat mengalami pasang surut yang tercermin dari
perilaku dan perbuatannya.
Ketiga, karena pengaruh dari luar Islam. Golongan Syi'ah misalnya. Golongan ini muncul akibat gagasan Abdullah bin Saba', seorang Yahudi,
yang sengaja diselundupkan ke kalangan umat Islam untuk memecah belah
umat Muhammad tersebut. Golongan Jahmiyah digagas oleh Ja'd bin Dirham,
juga orang Yahudi. Sekte Jabariyah didirikan oleh dua orang Yahudi,
yakni Ja'd bin Dirham dan Jahm bin Shafwan. Sedang Wahabi, menurut buku
Catatan Sorang Mata-mata dan buku berjudul Persekongkolan Menghancurkan
Islam, hadir di muka bumi berkat rekayasa Inggris melalui agen
rahasianya yang bernama samaran Hempher. Dan seperti kita tahu, seperti
halnya Amerika, kelompok Yahudi seperti Freemasonry juga mengendalikan negara itu.
Keempat, karena lebih
mengedepankan akal dibanding iman dan naqi (dalil). Golongan Mu'tazilah
adalah salah satu golongan yang memahami Islam dengan lebih
mengedepankan akal.
Kelima, karena pengaruh filsafat Yunani
yang diterjemahkan. Golongan Mu'tazilah juga termasuk golongan yang
terpengaruh filsafat Yunani ini. Pengaruh ini terlihat jelas pada fikrah
(pemikiran) dan pemahaman golongan ini tentang Islam.
Syaikh Ghalib bin Ali Al-'Iwaji mempertajam penyebab perpecahan umat Islam ini dengan menambahkan beberapa sebab, yakni ;
- Adanya ulama yang berakidah menyimpang.
- Kebodohan yang merajalela di antara kaum muslimin.
- Tidak memiliki standar pemahaman yang benar.
- Adanya ikhtilaf yang didasari hawa nafsu.
- Rasa ashabiyah (fanatisme golongan).
- Adanya hasad (kedengkian) dalam hati.
- Adanya kecenderungan untuk menumbuhsuburkan bid'ah dan hawa nafsu.
- Sikap mempertuhankan akal dan menomorduakan naqi (dalil).
Ketika zaman Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam, umat Islam bersatu karena mereka senantiasa dibimbing
oleh wahyu yang diterima Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,
sehingga dapat satu akidah, satu fikrah, dan satu jama'ah. Jika ada
perselisihan atas suatu permasalahan, dapat langsung bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Hal ini dikuatkan Ibnu Qayyim
Al-Jauziyah dalam buku Miftahu Sa'adah yang ditulisnya. Dalam buku ini
ia mengatakan;
"Sesungguhnya para sahabat yang hidup pada zaman Nabi berada dalam satu akidah, karena mereka mendapati masa-masa turunnya wahyu. Mereka dimuliakan karena persahabatannya dengan Rasul, dan dihilangkan keraguan dan prasangka dari dada mereka."
Mulai terpecahnya umat Islam pada zaman
Khalifah Utsman bin Affan dipicu oleh tindakan Khalifah yang mengangkat
beberapa orang kerabatnya menjadi pejabat, termasuk menjadi Gubernur.
Tindakan ini dimanfaatkan Abdullah bin Saba' yang diselundupkan bangsa
Yahudi untuk memecah belah Islam, untuk menghasut kaum muslimin dengan
mengatakan bahwa Utsman telah melakukan praktek kolusi, dan layak untuk
dipermasalahkan. Sekelompok umat muslim, termasuk di dalamnya kelompok
Qura', termakan hasutan ini, dan melalui serangkaian campur tangan
Abdullah bin Saba', Utsman pun dibunuh. Inilah peristiwa berdarah
pertama yang terjadi dalam sejarah Islam dimana kaum muslimin membunuh
sesamanya.
Sepeninggal
Utsman, kaum muslimin mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.
Kerabat, sahabat dan para pendukung Utsman meminta Ali agar segera
menghukum para pembunuh Utsman, namun Ali mengabaikan karena ia ingin
membenahi dahulu pemerintahannya sebelum menangani kasus pembunuhan
tersebut.
Tak puas pada sikap Ali, pemberontakan pun terjadi dengan dimotori Siti Aisyah dan dibantu Zubair dan Thalhah. Maka, pecah lah Perang Jamal.
Pemberontakan ini berhasil diredam, namun muncul pemberontakan lain
yang dimotori Gubernur Syam (Syria) Muawiyah bin Abu Sufyan yang dikenal
dengan nama Perang Shiffin. Pemberontakan terjadi
karena Muawiyah juga menuntut Ali agar segera menghukum para pembunuh
Utsman, sehingga karena merasa ditentang, Ali memecat Muawiyah. Sebelum
perang meletus, Ali sebenarnya sempat mengutus Jarir bin Abdillah
Al-Bajuli untuk berunding, namun gagal karena Muawiyah ngotot agar Ali
segera menghukum para pembunuh Utsman, dan bahkan menuntut agar Ali
meletakkan jabatan jika memang tak mampu memenuhi tuntutannya itu.
Utusan lain yang kemudian dikirim, yakni Syabats bin Aibi Al-Yarbu'I
At-Tamimi, Ali bin Hatim At-Tha'I, Yazid ibn Qais Al-Arhabi, dan Ziyad
bin Khasafah At-Taimi At-Tamimi, juga pulang tanpa hasil.
Perang berkecamuk selama berhari-hari,
dan ketika pasukan Ali nyaris meraih kemenangan, dalam keadaan terdesak
Gubernur Mesir Amru bin Ash yang menjadi sekutu Muawiyah dalam
peperangan itu, mengangkat Mushaf Al-Qur'an dengan
tombak sebagai tanda mengajak berdamai. Ali dan komandan pasukannya,
Malik Ibnu Asytar, menolak karena ajakan itu dinilai tak pantas
mengingat Mushaf Al-Qur'an adalah benda suci yang harus diperlakukan
dengan baik, namun sebagian anggota pasukannya, termasuk para tokoh
kelompok Al-Qura' yang menjadi mitra koalisi dalam perang tersebut,
seperti Mis'ar bin Fadki At-Tamimi, Zaid bin Hushain Ath-Thai, mendesak
agar tawaran damai diterima. Kelompok ini bahkan mengancam akan
memperlakukan Ali seperti yang telah mereka lakukan terhadap Utsman.
Ali menerima tawaran damai dengan
terpaksa dan berniat mengutus Abdullah bin Abbas atau Malik Al-Asytar
untuk melakukan perundingan damai dengan kubu Muawiyah, namun kelompok
Qura' dan anggota pasukan yang menyetujui ajakan damai, meminta agar Abu
Musa Al-Asy'ari saja yang dikirim. Ali pun mengalah. Perundingan yang
berlangsung di Daumah Al-Jandal ini berlangsung alot karena belangsung
hingga enam bulan, mulai dari bulan Shaffar hingga Ramadhan 37 H. Kubu
Muawiyah diwakili oleh Amru bin Ash.
Setelah perundingan selesai, kelompok
Al-Qura' yang tak lepas dari intervensi Abdullah bin Saba', berbalik
sikap. Jika semula mereka yang mendorong terjadinya tahkim (perdamaian),
kini mereka menentangnya dengan dalih bahwa tahkim tersebut salah
karena Ali berada pada pihak yang benar, sehingga hukum Allah terkait
dengan Perang Shiffin telah jelas. Mereka meneriakkan la hukma illa
lillah (tidak ada hukum kecuali hukum Allah), dan meminta Ali mengakui
kesalahan yang telah diperbuatnya, serta mengaku kalau ia telah kafir.
Mereka bahkan mendesak agar tahkim dibatalkan. Ali tentu saja menolak
semua tuntutan itu, karena jika ia membatalkan tahkim, berarti ia
mengingkari janji, dan ia juga tak mungkin mengakui dirinya telah kafir
karena ia tidak pernah berbuat musyrik.
Marah
karena semua tuntutannya ditolak, berkat dorongan Abdullah bin Saba',
kelompok Al-Qura' dan anggota pasukan Ali yang mendukung sikap kelompok
ini, meninggalkan kamp Ali di Kufah dan pergi ke desa Harura yang
berlokasi tak terlalu jauh dari Kufah. Orang-orang ini kemudian dikenal
sebagai golongan Al-Haruriyah, sesuai dengan nama desa yang mereka
tempati. Mereka juga kemudian membentuk sebuah organisasi dan mengangkat
Abdullah bin Wahab Ar-Rasibi sebagai pemimpinnya. Karena meninggalkan
kubu Ali, kelompok ini kemudian dikenal dengan nama golongan
Al-Khawarij, bentuk jamak dari Khariji (yang keluar). Ini lah firqah
(golongan) sesat pertama dalam Islam. Ini dibenarkan Syaikul Islam Ibnu
Taimiyah dengan pernyataannya, bahwa "Ahlul Bid'ah yang pertama kali
keluar dari Jama'ah Muslimin adalah Firqah Khawarij."
Syiah awalnya adalah sebuah kelompok
yang mengaku sebagai pengikut setia Khalifah Ali bin Abu Thalib, namun
berkat "campur tangan" Abdullan bin Saba', kelompok ini akhirnya malah
menganggap Ali sebagai Nabi, bahkan akhirnya menganggap dia sebagai
Tuhan. Ali sempat ingin membunuh Yahudi asal Yaman ini, namun tak jadi
karena sahabat Ali, Abdullah bin Abbas, melarangnya. Ali akhirnya
membuang Abdullah bin Saba' ke Madain, namun justru dari sinilah
Abdullah bin Saba' akhirnya mendirikan sekte Syi'ah.
Kehebatan Yahudi dalam memecah belah
Islam karena mereka jago dalam "memelintir" ajaran-ajaran Islam,
sehingga pemahaman yang salah justru malah menjadi benar dalam pandangan
pengikut sekte yang dibentuknya. Perpecahan kian parah setelah filsafat
Yunani yang mengandung ajaran politeisme, dibawa masuk oleh oknum
Yahudi, ke atmosfir Islam, sehingga sekte-sekte atau golongan-golongan
yang telah ada bahkan terpecah-pecah lagi. Berkat filsafat Yunani, sekte
Syi'ah saja terpecah menjadi beberapa sekte, di antaranya Syi'ah
Ismailiyah dan Syia'ah Zaidiyah.
Dalam Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 120, Allah berfirman; "Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu".
Ilmu
pengetahuan merupakan sesuatu yang amat penting bagi kehidupan manusia,
karena dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat mengetahui banyak hal
demi meningkatkan kehidupannya. Namun bagi Freemasonry, Illuminati dan
organisasi Yahudi lainnya, ilmu pengetahuan juga ampuh untuk
dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Maka, jangan kaget jika tak sedikit
teori yang justru hanya menjadi polemik atau kontroversi, karena teori
itu sengaja dimunculkan demi menciptakan keresahan dan menggoyahkan
keimanan seseorang terhadap agama yang dianutnya.
3. Yahudi Menunggangi Ilmu Pengetahuan
Pada 28 November 1859 seorang naturalis Yahudi yang kita kenal dengan nama Charles Darwin, menerbitkan sebuah buku berjudul berjudul "On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life" yang disingkat "The Origin of Species". Buku yang membeberkan teori bahwa organisme secara bertahap berkembang melalui sebuah proses yang disebut sebagai "seleksi alam" ini terjual habis dalam waktu singkat. Banyak ilmuwan yang kemudian menganut teori ini karena dianggap sebagai jawaban atas berbagai teka-teki dalam ilmu biologi, sehingga mereka mengganggap teori ini merupakan dasar ilmu hayat (biologi), dan tanpa teori ini, ilmu biologi tak akan berkembang. Namun Gereja Kristen Ortodoks mengecam karena dianggap klenik.
Pada
1871, naturalis Yahudi yang lahir di Shrewsbury, Inggris, pada 12
Desember 1809 itu menerbitkan buku yang lebih menghebohkan lagi; "The
Descent of Man, and election in Relation to Sex dan The Expression of
the Emotions in Man and Animals", karena dalam buku ini naturalis yang
meninggal pada 1882 itu memaparkan Teori Evolusi yang mengklaim bahwa manusia modern saat ini merupakan evolusi dari kera yang berlangsung selama ribuan tahun!
Sejak "The Descent of Man" diterbitkan hingga abad 20, masyarakat dunia terguncang karena teori ini mematahkan ajaran Islam
bahwa manusia di Bumi sejak dulu hingga sekarang merupakan keturunan
Nabi Adam as yang diciptakan Allah dari tanah, dan Siti Hawa yang
diciptakan Allah dari tulang rusuk Nabi Adam as. Dunia Kristen pun
terguncang sama parahnya karena mereka pun percaya manusia merupakan
keturunan Adam dan Eva yang diturunkan Allah ke Bumi karena melanggar
larangan-Nya. Namun, serangkaian penemuan ilmiah kemudian membuktikan
bahwa teori ini tidak benar. Darwin sengaja memunculkan Teori Evolusi
karena dia Yahudi, dan dia tahu persis tujuan rasnya untuk menguasai
dunia.
Konspirasi antara Darwin dan rasnya untuk menggoyahkan keimanan umat Islam dan Kristen dapat dilacak dari butir ke-9 Protokol Zionis yang berbunyi; "Yahudi
akan mendirikan kerajaan diktator dengan membuat dan melaksanakan
undang-undang yang tegas, yaitu undang-undang yang akan membunuh tanpa
pengampunan. Yahudi akan merusak moral pemuda-pemuda bukan Yahudi dengan
menanamkan teori-teori palsu dan ilmu-ilmu yang batil".
Konspirasi Darwin dengan rasnya juga dapat dilacak pada program ketiga dari 10 program yang hingga kini masih dijalankan Freemasonry yang disebut "Parokim". Program ketiga itu terdiri dari tiga butir, dan butir ketiganya menyatakan begini; "Membangkitkan
khurafat dan menyiarkan teori Sigmund Freud dan Charles Darwin,
sehingga antara antara ilmu pengetahuan dan agama bersaing, kalah
mengalahkan".
Yang
mungkin dapat membuat Anda sangat marah adalah, banyak kalangan percaya
bahwa Teori Evolusi dimunculkan Darwin karena ia faham banar ajaran
Talmud, kitab suci kaum Yahudi yang merupakan penyelewengan dari Kitab
Taurat yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa As. Apalagi karena ia
termasuk keluarga besar Freemason.
Dalam Kerihoth 6b dan Yebamoth 61a,
Talmud mengajarkan begini; "Hanya orang-orang Yahudi yang manusia,
sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang".
Dalam Ezekiel 34:31, Talmud mengajarkan begini; "Engkau disebut manusia
(Adam), tetapi 'Goyyim' (orang non-Yahudi) tidak disebut sebagai
manusia". Dan dalam Yebamoth 98a kitab Talmud mengajarkan begini; "Semua
anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang".
Yahudi menganggap manusia di luar ras
mereka sebagai bukan manusia, karena hanya ras mereka lah yang
diciptakan Tuhan di Bumi ini, dan mereka merupakan satu-satunya ras
keturunan nabi Ibrahim as, sehingga untuk menguatkan klaim tersebut,
dimunculkannya Teori Evolusi sebagai bukti bahwa asal usul manusia non
Yahudi memang berasal dari binatang. Tepatnya kera.
Karena
derajat goyim yang amat rendah, dalam Baba Kamma 113a, Talmud bahkan
mengajarkan begini kepada para Yahudi; "Orang Yahudi diperbolehkan
berdusta untuk menipu orang kafir". Sedang dalam Zohar 168a, Talmud
mengajarkan begini; "Orang yahudi harus selalu berusaha untuk menipu
orang-orang non-yahudi".
Dari berbagai sumber rujukan diketahui,
meski Darwin dikenal sebagai seorang naturalis, namun dia tidak tercatat
di lodge mana pun milik Freemasonry, sehingga ia diyakini bukan anggota
organisasi persaudaraan Yahudi tertua di dunia itu. Namun demikian,
dari ideologi yang dianutnya, banyak yang meyakini bahwa Darwin
mendapatkan ajaran-ajaran Masonik dari kakek dan ayahnya, Erasmus Darwin dan Robert Darwin yang merupakan anggota Freemason. Erasmus bahkan merupakan imam di loge Canongate, Edinburg, Skotlandia.
Yang juga perlu dicatat dan dicermati
adalah, teori Evolusi bukan murni hasil buah fikiran Darwin, melainkan
buah fikiran Erasmus. Darwin hanya meneruskan dan memublikasikannya.
Naturalis
merupakan satu dari begitu banyak aliran dalam filsafat yang dicekoki
Yahudi kepada para goyim agar mereka tersesat dari agama yang dianut
maupun dalam memahami banyak hal. Dalam banyak kasus, aliran-aliran itu
terbukti hanya memicu kontroversi, membuahkan pro-kontra yang
berkepanjangan, dan memicu munculnya aliran-aliran baru. Freemason cs sengaja menyebar ideologi-ideologi agar goyim terpecah belah dan mudah dihancurkan.
4. Yahudi memanipulasi fikiran manusia
Aliran naturalis lahir pada abad ke-17
dan mengalami perkembangan pada abad ke-18. Aliran dalam ilmu filsafat
ini lahir sebagai reaksi terhadap aliran filsafat pendidikan
Aristotalian-Thomistik. Secara definitif, naturalisme berasal dari kata
"nature" atau alam, dan aliran ini merupakan teori yang menerima
"nature" sebagai keseluruhan realitas. Aliran ini didukung oleh tiga
aliran besar, yaitu realisme, empirisme dan rasionalisme. Namun
demikian, pada dasarnya semua penganut naturalis merupakan penganut
realisme, meski tidak semua penganut realisme merupakan penganut
naturalisme. Bahkan Imam Barnadib menyebut, realisme merupakan anak dari
naturalisme. Karenanya, tak heran jika banyak ide-ide pemikiran
realisme sejalan dengan naturalisme.
Jika
Anda beranggapan bahwa filsafat yang juga dianut para tokoh dunia
seperti Plato (427 – 347 SM) dan Aristoteles (384 – 322 SM) ini
merupakan aliran yang "mendewakan" alam sebagai ciptaan Tuhan, Anda
keliru karena naturalisme merupakan aliran yang tidak menerima dan
mengakui bahwa alam yang indah dan menakjubkan ini, juga seluruh isinya,
merupakan ciptaan Tuhan. Aliran ini berpandangan, apa yang ada di jagat
raya terjadi dengan sendirinya melalui proses yang begitu panjang dan
lama (sesuai dengan Teori Evolusi).
Filsafat naturalis memiliki pandangan
yang mendekati aliran materialisme, doktrin lain yang juga dimunculkan
dan dikembangkan Yahudi untuk para goyim. Bahkan ilmuwan muslim Harun
Yahya mengatakan, Teori Evolusi dapat dianggap sebagai pondasi filsafat
yang menyesatkan sebagian besar manusia, yakni materialisme.
Menurut Harun, filsafat materialisme
merupakan pemikiran yang mengandung sejumlah kepalsuan terkait dengan
mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka Bumi.
"Materialisme mengajarkan bahwa tidak
ada sesuatu pun selain materi yang merupakan esensi dari segala sesuatu,
baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini,
materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah.
Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah
manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan
berpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar
yang menimpa hidup manusia," katanya.
Lebih
jauh Harun Yahya mengatakan, kerusakan akibat ajaran materialisme tidak
hanya terbatas pada tingkat individu, melainkan juga mengarah untuk
meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat, dan
menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya
memperhatikan aspek materi. Anggota masyarakat yang demikian tidak akan
pernah memiliki idealisme seperti patriotisme, cinta bangsa, keadilan,
loyalitas, kejujuran, pengorbanan, kehormatan atau moral yang baik,
sehingga tatanan sosial yang dibangunnya pasti akan hancur dalam waktu
singkat.
Harun meletakkan filsafat materialisme
sebagaii salah satu ancaman paling berat terhadap nilai-nilai yang
mendasari tatanan politik dan sosial suatu bangsa. Pasalnya,
materialisme juga berperan sebagai pendukung ideologi-ideologi anarkis
dan bersifat memecah belah, yang mengancam kelangsungan kehidupan negara
dan bangsa. Komunisme merupakan ideologi yang kelahirannya didukung
filsafat materialisme, karena selain tidak mengakui adanya Tuhan,
komunisme juga menghancurkan tatanan sakral seperti keluarga dan negara,
dan menjadi ideologi fundamental bagi segala bentuk gerakan separatis
yang menolak struktur kesatuan suatu negara. Dengan merujuk teori
evolusi, komunisme berusaha membenarkan diri dan menampilkan ideologinya
sebagai sesuatu yang logis dan benar. Karena itulah Karl Marx, pencetus
komunisme, menganggap buku "The Origin of Species" yang ditulis Darwin
sebagai "Buku yang berisi landasan sejarah alam bagi pandangan kami".
Dan perlu diketahui, Karl Marx adalah seorang Yahudi ateis asal Jerman.
Ia juga anggota Freemasonry dan seorang satanis.
"Bahaya
Naturalis dan Darwinisme" juga diakui Paus Leo III, pemimpin Katolik
dunia. Pada 1884, Paus mengeluarkan sebuah dekrit yang dikenal dengan
nama "Humanus Genus". Dalam dekrit itu, Paus menyampaikan sejumlah
pernyataan penting tentang Masonry dan aktivitas-aktivitasnya. Ia
menulis:
"Pada periode ini para pendukung setia
setan tampaknya sedang menggabungkan diri, dan berjuang dengan gelora
yang padu, dipimpin atau dibantu oleh asosiasi yang tersebar luas dan
terorganisasi kuat yang disebut Freemason. Tidak lagi merahasiakan
tujuan-tujuan mereka, mereka sekarang sedang bangkit dengan berani
melawan Tuhan sendiri.
Karena dari yang ditunjukkan dengan
jelas oleh apa telah kami sebutkan di atas, apa yang merupakan tujuan
utama mereka mendesakkan diri ke depan mata yakni, penggulingan total
keseluruhan tatanan politik dan agama di dunia yang dihasilkan ajaran
Kristen, dan penggantian dengan sebuah tatanan baru sesuai dengan
gagasan mereka di mana pondasi dan hukum akan diambil dari naturalisme
saja".
Selain
materialisme, naturalisme, komunisme, Freemasonry cs juga menciptakan
isme-isme yang lain, seperti liberalisme, pluralisme, sekularisme, dan
lain-lain. Pelajarilah mengapa isme-isme itu dimunculkan agar fikiran
Anda ter-refresh-kan karena para ulama menganggap filsafat sebagai ilmu
sesat karena ajaran yang terkandung di dalamnya bertentangan dengan
ajaran islam. Menurut Imam Ghazali dalam salah satu bukunya, ajaran
filsafat merupakan ajaran yang mendorong orang menjadi kafir. Selain
itu, umat Islam tidak memerlukan filsafat karena Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya, tidak mengajarkan
filsafat.
Ar-Roziy berkata dalam kitab Aqsaamul
Ladzdzat : "Saya telah menelaah buku-buku ilmu kalam dan manhaj
filsafat, tidaklah saya mendapatkan kepuasan padanya lalu saya memandang
manhaj yang paling benar adalah manhaj Al-Qur'an... "
Abu Hamidz Al-Ghozali berkata di awal
kitabnya Al-Ihya : "Jika kamu bertanya : 'Mengapa dalam pembagian ilmu
tidak disebutkan ilmu kalam dan filsafat dan mohon dijelaskan apakah
keduanya itu tercela atau terpuji ?' Maka ketahuilah, hasil yang
dimiliki ilmu kalam dalam pembatasan dalil-dalil yang bermanfaat, telah
dimiliki oleh Al-Qur'an dan Hadits (Al-Akhbaar), dan semua yang keluar
darinya adakalanya perdebatan yang tercela dan ini termasuk kebid'ahan
dan adakalanya kekacauan karena kontradiksi kelompok-kelompok dan
berpanjang lebar menukil pendapat-pendapat yang kebanyakan adalah
perkataan sia-sia dan ingauan yang dicela oleh tabiat manusia dan
ditolak oleh pendengaran dan sebagiannya pembahasan yang sama sekali
tidak berhubungan dengan agama dan tidak ada sedikitpun terjadi di zaman
pertama... ".
Demi
menguasai dunia, Freemason cs berusaha mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk bangsa goyim. Maka serangkaian tindakan dan program keji pun
dilaksanakan di negara-negara di dunia. Ada yang tahu telah dan sedang
menjadi korban, tapi terlalu banyak yang tak menyadari akibat canggih
dan halusnya cara-cara yang mereka lakukan.
5. Yahudi "bantai" penduduk dunia
Pada 1972, The Club of Rome menerbitkan
sebuah buku berjudul "The Limits to Growth". Buku ini memaparkan hasil
survei yang menyebutkan bahwa sumber daya alam di Bumi semakin menipis
akibat pesatnya pertumbuhan penduduk dunia. Ini lah awal munculnya wabah
HIV/AIDS yang hingga kini menghantui dunia dan belum ada obatnya.
Organisasi
apakah klub itu? Selengkapnya, KLIK DI SINI. Korban pertama virus
mematikan ini adalah ras kulit hitam di Afrika yang yang oleh Yahudi
dianggap sebagai "salah satu kelompok yang tidak layak hidup". Virus itu
disebarkan di Benua Hitam melalui vaksinasi cacar pada 1977.
Ketika Orde Baru berkibar, Indonesia
mulai mengenal Program Keluarga Berencana (KB), program untuk
mengendalikan jumlah penduduk Indonesia. Presiden Soeharto berkilah
kalau program ini digulirkan demi menjaga agar cadangan keuangan negera
tidak kebobolan. Selain itu, menurut The Smilling General, banyaknya
anak merupakan salah satu pemicu maraknya kemiskinan di Nusantara. Maka,
melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 1970 tentang
Pembentukan Badan untuk Mengelola Program KB, program ini dicanangkan
sebagai program nasional dengan jargonnya yang terkenal hingga kini; Dua
anak saja cukup.
Di masa lalu, para orang tua di
Indonesia berpegang pada pepatah "Banyak anak banyak rejeki", sehingga
kaum ibu tak segan-segan melahirkan anak hingga selusin. Program KB
mematahkan pepatah itu. Tapi, sayangnya, KB bukan program yang murni
dari buah fikiran para pejabat di era Orde Baru, karena selain
Indonesia, banyak negara di dunia juga menerapkan program ini. Di China,
program KB dinamakan jìhuà shengyù zhèngcè. Di negara ini,
pemerintahnya bahkan memberlakukan jargon "Satu anak saja cukup".
Di
Brasil, program KB bernama Planejamento Familiar. Sementara di India
bernama National Population Policy, dan di Rusia dinamakan Kontrolya V
Oblasti Planirovaniya Sem'i Naseleniya. Amerika Serikat dan Inggris juga
menerapkan program KB, bahkan jauh sebelum Indonesia memberlakukannya,
yakni pada 1921-an. Di kedua negara ini, program KB dinamakan Birth
Control.
Siapakah penggagas program pengendalian
penduduk dunia ini? Dia seorang Yahudi. Namanya Thomas Robert Malthus
(1766-1834). Dia seorang pakar demografi Inggris, plus ekonom dan
politikus yang dikenal karena pandangannya yang pesimistik. Menurut
Malthus, pertumbuhan sumber daya manusia tidak simetris dengan potensi
sumber daya alam. Dalam An Essay on the Principle of Population (Sebuah
Esai tentang Prinsip mengenai Kependudukan), yang diterbitkan pada 1798,
Malthus membuat ramalan yang terkenal bahwa jumlah populasi akan
mengalahkan pasokan makanan, yang menyebabkan berkurangnya jumlah
makanan per orang. Pada titik inilah kekacauan akan terjadi. Malthus
lalu menawarkan solusi berupa preventive checks atau penundaan
perkawinan. Inilah cikal bakal program KB. Karenanya, jangan heran, jika
dalam program kampanye pun masyarakat disarankan untuk tidak buru-buru
menikah alias jangan kawin muda.
Dari
ide Malthus ini kemudian muncul alat kontrasepsi kondom yang digagas
Yahudi lain, Maria Stopes (1880-1950). Kegunaan alat ini jelas; untuk
mencegah terjadinya kehamilan agar pertumbuhan jumlah penduduk goyim
tidak mudah bertambah. Bahkan pada 2010, Maria Stopes Organization
membuat sebuah layanan iklan untuk mengkampanyekan aborsi. Iklan ini
memicu perdebatan karena bukan hanya dapat membuat angka seks bebas
semakin tinggi, namun juga mengarahkan orang untuk tidak bertanggung
jawab atas apa yang dilakukannya. Salah satu penentang iklan ini adalah
LSM anti aborsi Pro Life.
Dalam Alqur'an suah ke-11 ayat 6, Allah
berfirman; "Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi, melainkan
Allah yang memberi rizkinya".
Ayat ini membantah klaim Yahudi bahwa
banyak anak hanya akan memicu kemiskinan, karena sesungguhnya setiap
makhluk yang hadir ke muka Bumi telah dibekali Allah Subhanahu wa Ta'ala
dengan rezeki. Hanya saja seberapa banyak dan seberapa besar, tidaklah
sama, dan miskin tidaknya kehidupan seseorang, sangat tergantung
seberapa keras ia berjuang dalam menjalani hidupnya. Karenanya, jangan
heran jika da'i kondang Aa Gym pernah berkata; "Kenapa kita takut akan
rezeki Allah? Gajah saja gak sekolah gemuk-gemuk. Plankton yang hidup di
dasar laut saja diberi rezeki. Bagaimana dengan kita sebagai makhluk
hidup yang mulia?"
Cara Yahudi mengekang pertumbuhan
penduduk goyim juga dilakukan dengan menyuntikkan zat-zat tertentu sejak
bayi dan balita yang kita kenal dengan sebutan Program Imunisasi.
Dengan menyuntikkan zat-zat tersebut, dalam kurun sekian tahun setelah
para bayi dan balita disuntik, mereka tumbuh menjadi remaja/pemuda yang
rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Bahkan merebaknya autis
ditengarai akibat vaksin MMR (measles, mumps rubella) yang
digembar-gemborkan ampuh melawan campak, gondongan dan campak Jerman.
Jika
merunut pada sejarah vaksin modern (imunisasi), kita akan tahu kalau
penyebaran vaksin oleh Flexner Brothers didanai oleh salah seorang
dedengkot Freemasonry, Illuminati dan Gerakan Zionis Internasional;
keluarga Rockefeller. Keluarga ini pula yang berada di belakang
berdirinya World Health Organization (WHO) pada 1948, organisasi di
bawah PBB yang menganjurkan digalakkannya program imunisasi di seluruh
dunia.
Dr James R. Shannon, mantan direktur
Institusi Kesehatan Nasional Amerika, mengatakan; "Satu-satunya vaksin
yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan". Sementara Dr
Richard Moskowitz, ilmuwan dari Harvard University, Amerika Serikat,
mengatakan; "Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi
radang, sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun."
Yang lebih membuat buku kuduk merinding
adalah pernyataan Dr W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris. Kata dia;
"Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar
mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak
seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi
sebelumnya."
Ilmuwan lain, seperti dr Harris Coulter,
pakar vaksin internasional, mengatakan; "Ketika vaksin dinyatakan aman,
keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara
umum". Sedang Dr Bernard Greenberg dalam sidang kongres AS pada 1962
mengatakan; "Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan.
Pada 1957-1958, peningkatan sebesar 50%, dan pada 1958-1959 peningkatan
menjadi 80%."
Masih banyak pernyataan ilmuwan yang
menjelaskan betapa berbahayanya vaksinasi, sehingga jika selama ini
pemerintah Indonesia menggembar-gemborkan bahwa generasi yang sehat
adalah generasi yang sejak bayi mendapat imunisasi lengkap, klaim itu
bohong belaka.
Pada 20 Februari 1981, Journal of the
American Medical Association menerbitkan artikel berjudul "Rubella
Vaccine in Susceptible Hospital Employees, Poor Physician
Participation". Artikel itu menjelaskan bahwa jumlah partisipan terendah
dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman.
Pasalnya, para praktisi itu menolak vaksinasi, khususnya suntikan vaksin
rubella, karena berbahaya untuk kesehatan.
Neil Z. Miller, peneliti vaksin
internasional, dengan menjelaskan begini tentang vaksinasi; "Sebelum
vaksinasi besar-besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika)
tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme".
Sementara Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional
Amerika, tegas mengatakan; "Vaksin bertanggung jawab terhadap
peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan
sistem imun dan syaraf, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom
keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan
bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu,
menjadi wabah di seluruh dunia saat ini."
Apa yang membuat vaksinasi berbahaya bagi kesehatan?
Vaksinasi berasal dari kata vaccinia,
penyebab infeksi cacar pada sapi. Secara umum, vaksin adalah suatu bahan
yang diyakini dapat melindungi orang dari serangan penyakit. Di masa
lalu, vaksin dibuat dengan berbahan dasar serum binatang, namun karena
menimbulkan dampak buruk dan ditentang banyak kalangan, pembuatan vaksin
dengan bahan seperti itu kemudian dilarang.
Di masa kini, vaksin dibuat dari virus
atau bakteri patogen (virus atau bakteri yang dapat menimbulkan penyakit
pada manusia), yang telah dilemahkan. Dengan menyuntikkan bakteri atau
virus yang telah dibuat "tak berdaya" itu ke tubuh manusia, virus atau
bakteri patogen diyakini dapat merangsang pembentukan antibodi yang
membuat tubuh manusia lebih tahan dari serangan berbagai penyakit.
Termasuk yang paling berbahaya sekalipun. Dengan kata lain, vaksinasi
atau imunisasi adalah upaya memancing daya tahan tubuh manusia dengan
bahan virus atau bakteri patogen yang dilemahkan.
Namun, upaya ini omong kosong belaka.
Untuk membuat vaksin polio inaktif (IVP) misalnya, virus polio
dikembangbiakkan dengan menggunakan sel vero yang berasal dari ginjal
kera. Caranya, virus polio disuntikkan ke dalam sel vero agar berkembang
biak, dan kemudian dipanen. Setelah itu virus dimurnikan (dilemahkan),
dan disuntikkan sebagai vaksin.
Saat sel vero disiapkan, prosesnya pun
mengerikan karena agar virus yang disuntikkan ke sel itu dapat terikat
dengan kuat dan "tidak kabur-kaburan", digunakan bahan yang dinamai
mikrokarier. Bahan ini dibuat dari zat yang dinamakan NN Diethyl Amino
Ethyl (DEAA).
Tak hanya sampai di situ, karena sebelum
sel digunakan, mikrokarier dilepaskan lagi dari sel dengan menggunakan
enzim tripsin yang umumnya terdapat pada pangkreas babi, dan kemudian
dimurnikan dengan cara dicuci dengan larutan PBS buffer agar larutan
nutrisinya terbuang. Sel yang telah dimurnikan ini kemudian diberi
mikrokarier baru dan disimpan di biorektor. Setelah itu vaksin pun
dibuat.
Vaksin rabies dibuat dari otak
binatang-bintang yang telah terinfeksi virus penyakit yang juga disebut
Penyakit Anjing Gila itu. Beberapa sumber rujukan menyebut, umumnya otak
binatang yang digunakan adalah otak mencit (tikus kecil). Caranya,
setelah virus dipanen, virus dibekukan dengan cara disimpan dalam
ruangan bersuhu -20 derajat Celcius. Virus ini juga dikembangkan dalam
sel vero yang proses pemurniannya menggunakan enzim tripsin. Sel vero
ini juga digunakan untuk pembuatan vaksin-vaksin yang lain, termasuk
vaksin hepatitis yang virusnya bersumber dari binatang yang telah
terinfeksi virus hepatitits.
Beberapa sumber rujukan juga mengatakan,
bahwa saat vaksin dibuat, agar keampuhannya tak teragukan, beberapa
bahan berbahaya seperti merkuri, formaldeydhe dan alumunium disuntikkan
agar performa vaksin meningkat dan lebih ampuh mencegan infeksi.
Bahan-bahan berbahaya ini lah yang dalam jangka panjang mengakibatkan
berbagai penyakit akut seperti keterbelakangan mental, autisme,
hiperaktif, alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir,
vaksinasi meningkatkan jumlah anak autis antara 200 – 500 % di setiap
negara bagian di Amerika.
Dalam Al Qur'an Surah Al Maidah ayat 3,
Allah berfirman; "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi
nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan
tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang".
Mengapa Allah mengharamkan Babi?
A. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.
Asam
amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita
melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu
daripada babi. Berikut penjelasannya :
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : Ada 3 asam amino berbeda
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : Ada 3 asam amino berbeda
Para produsen vaksin mengklaim, dengan
menggunakan asam amino babi saat vaksin dibuat, maka tidak diperlukan
banyak proses penelitian, karena "kedekatan" asam amino manusia dengan
babi membuat vaksin lebih mudah diterima tubuh manusia setelah
disuntikkan. Bahkan Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas
Peternakan IPB, mengatakan; "Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya
beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun
tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia."
Dengan keidentikan asam amino, maka
ketika manusia mengonsumsi babi, berarti sama saja dengan memakan daging
manusia yang lain (kanibal). Hasil penelitian menyebutkan, kanibalisme
dapat menimbulkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan,
termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.
Di China, terdapat sebuah desa yang
gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian
digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging
manusia mirip dengan rasa daging babi.
B. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.
Seorang Imam Muslim bersama kawannya
yang berasal dari Barat, pernah melakukan percobaan dengan menggunakan
dua ekor babi jantan dan seekor babi betina, serta dua ekor ayam jantan
dan seekor ayam betina. Hasilnya adalah : Ketika dua ekor ayam jantan
dan satu ayam betina dilepas, dua ayam jantan bertarung hingga salah
satunya tewas demi memperebutkan ayam betina. Yang dilakukan babi sangat
mengejutkan. Salah seekor babi jantan membantu babi jantan yang satunya
untuk menyalurkan hasrat seksualnya kepada babi betina.
Beberapa penelitian juga menyebutkan
bahwa memakan daging babi dapat mempengaruhi watak, meningkatkan resiko
perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran
manusia.
C. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas
Babi memiliki berbagai reseptor dalam
tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuhnya,
keluar lagi sebagai virus ganas. Di antara reseptor tersebut, dan yang
paling dikenal para ilmuwan, adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk
mengikat influenza manusia, dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus
influenza unggas. Yang lebih berbahaya, reseptor-reseptor itu juga dapat
mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat berbeda, untuk kemudian di
mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.
D. Banyaknya penyakit dalam tubuh babi
Daging babi mengandung cacing pita yang
sangat berbahaya. Cacing itu dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat
masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita, masih banyak penyakit
lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya
yang senang memakan kotoran, termasuk kotorannya sendiri.
E. Sifat aneh babi lainnya
Babi mempunyai sifat kembar, antara
binatang buas dan jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah
karena ia bertaring dan suka makan bangkai. Sedang sifatnya yang
menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput
serta dedaunan lainnya.
Babi memiliki syahwat yang amat kuat,
sehingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas
betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar
betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan
salah satu atau menewaskan kedua-duanya.
Satu kali mengandung, babi betina dapat
melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8
bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6
bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai
bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama
enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun
tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak
mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling
tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin).
Yang mengherankan, jika sebelah matanya
dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu
kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu dari
daging yang berada di bawahnya.
Kasus-kasus akibat vaksin
Pada 1991 – 1994, Vaccine Adverse
Event Reporting System (VAERS) FDA mendapat laporan bahwa sebanyak
38.787 anak di Amerika mengalami gangguan kesehatan. Dari jumlah itu,
45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya, dan 93% dalam
waktu 2 minggu setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan
anak anak usia 1-3 bulan.
Pada 1986, terjadi 1.300 kasus pertusis
di Kansas, dimana 90% penderitanya adalah anak-anak yang telah
mendapatkan vaksinasi jenis ini.
Jerman mewajibkan vaksinasi pada 1939.
Sejak itu, jumlah kasus dipteri meningkat menjadi 150.000 kasus. Di
tahun yang sama, di Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi juga terjadi
wabah yang sama, namun kasusnya jauh lebih sedikit. Hanya 50 kasus.
Penularan polio dalam skala besar,
menyerang anak-anak di Nigeria Utara yang berpenduduk muslim. Ini
terjadi setelah anak-anak diberikan vaksinasi polio hasil sumbangan AS.
Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi
bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang
muslim dengan menggunakan vaksin.
Pada 1989-1991, vaksin campak "high
titre" buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1.500 anak-anak
miskin keturunan orang hitam dan latin di kota Los Angeles, Meksiko,
Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO.
Program dihentikan setelah ada laporan bahwa mayoritas anaki-anak yang
diberi vaksin, meninggal.
Tak sulit untuk mencari bukti bahwa
Freemasonry tengah melakukan genosida terhadap para goyim dengan
menyebarkan beragam penyakit melalui program yang dikemas dengan
slogan-slogan yang membuai; demi generasi yang sehat, kuat dan cerdas.
Bukalah daftar 10 program yang tengah dijalankan Freemasonry, dan
cermati program keenam yang dinamakan "Onan". Dalam program itu terdapat
dua program. Yakni;
a. Mengekang pertumbuhan bangsa Goyim
b. Menyuburkan perempuan-perempuan Yahudi menjadi peridi.
b. Menyuburkan perempuan-perempuan Yahudi menjadi peridi.
Tenaga
kerja merupakan salah satu elemen penting dalam menggerakkan
perekonomian negara. Sistem ketenagakerjaan yang baik adalah jika upah
yang diterima sesuai dengan beban kerja yang ditanggung. Namun dengan
kekuatan uang dan kekuasaan, Yahudi sukses mendorong banyak negara di
dunia, termasuk Indonesia, untuk menerapkan suatu sistem yang hanya
menguntungkan para pengusaha dan pemilik modal, dan merendahkan derajat
para pekerja; kapitalisme.
6. Yahudi kangkangi SDM dunia
Hingga kini belum ada definisi universal
dari kata "kapitalisme" yang dapat diterima secara luas oleh berbagai
pihak, namun demikian ada pendapat yang menyatakan bahwa kapitalisme
adalah suatu paham dimana pemilik modal dapat melakukan usaha demi
meraih keuntungan sebesar-besarnya, dan demi prinsip tersebut, maka
pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan
bersama, namun dapat melakukan intervensi secara besar-besaran untuk
kepentingan-kepentingan pribadi (baca; investor atau pemilik modal).
Menurut
sejumlah ekonom, kapitalisme mulai muncul di Eropa sekitar abad ke-16,
atau pada masa perkembangan perbankan komersial di Benua Biru itu.
Sistem ini dipahami sebagai sebuah sistem perniagaan dimana sekelompok
individu maupun kelompok tertentu, dapat bertindak sebagai suatu badan
yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi,
terutama barang modal seperti tanah dan manusia, guna proses perubahan
dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal
tersebut, para kapitalis terlebih dulu harus mendapatkan bahan baku dan
mesin, setelah itu baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk
mendapatkan nilai lebih dari bahan baku yang diolah.
Namun demikian, ada pula ekonom yang
mengatakan bahwa sistem kapitalisme mulai dikenal sejak ditemukannya
sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini
dikenal dengan sebutan guild yang merupakan cikal bakal kapitalisme.
Kini kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup
yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan
sosialisme tanpa adanya pengubahan, menjadikan kapitalisme lebih lunak
daripada dua atau tiga abad yang lalu.
Sebelum kapitalisme muncul, perniagaan
dilakukan dan didominasi oleh pemerintah, sehingga muncul ketimpangan
ekonomi. Kondisi ini menimbulkan pemikiran bahwa para borjuis, kaum
bangsawan yang kala itu memegang peranan penting dalam ekonomi
perdagangan yang didominasi negara, yang dikenal dengan istilah
merkantilisme, harus melibatkan masyarakat pemilik modal guna menunjang
pola kehidupan masyarakat. Salah satu tokoh yang menyerang sistem
merkantilisme adalah Adam Smith.
Tokoh ekonomi kapitalis klasik ini
menganggap, merkantilisme kurang mendukung ekonomi masyarakat karena
para psiokrat menganggap bahwa tanah adalah sesuatu yang paling penting
dalam pola produksi. Padahal menurut dia, gerakan produksi haruslah
digerakkan sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money atau
modal-komoditas-uang) yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti
karena uang akan beralih menjadi modal lagi, dan akan berputar lagi bila
diinvestasikan. Adam Smith melihat bahwa ada sebuah kekuatan
tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), sehingga pasar
harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah,
dan pemerintah seharusnya memposisikan diri hanya sebagai pengawas dari
semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.
Sistem
kapitalisme ditengarai masuk ke Indonesia bersamaan dengan datangnya
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) sekitar tahun 1600-an yang
berujung dengan dijajahnya Indonesia oleh pemerintah Belanda hingga
1945. Penjajahan ini dicatat sejarah sebagai yang pertama di dunia yang
dilakukan oleh kaum borjuasi atau kaum pedagang Eropa yang memiliki
kekuatan permodalan (kapitalis). Di Eropa, kaum yang haus akan
keuntungan besar ini telah berkali-kali membuat kekacauan. Pemberontakan
Belanda terhadap Spanyol pada abad ke-16 dianggap sebagai revolusi
borjuis "klasik". Bahkan Karl Max (pencetus ajaran marxisme (komunis))
dan Friedrich Engels (penulis buku Das Kapital) mengakui bahwa revolusi
itu merupakan salah satu momen penting dalam sejarah kebangkitan kaum
borjuis.
Pada 1848, Marx menulis begini; "Model
dari revolusi 1789 (Prancis) adalah revolusi 1648 (Inggris), dan model
untuk revolusi 1648 hanyalah Pemberontakan Belanda terhadap Spanyol".
Soal
penjajahan di Indonesia yang dilakukan Belanda, yang mengindikasikan
bahwa saat itu sistem kapitalisme telah diberlakukan, Karl Marx dalam
volume pertama Kapital menulis begini: "Sejarah administrasi koloni
Belanda – dan Belanda adalah model negara kapitalis di abad ke-17 –
adalah 'salah satu sistem pengkhianatan, penyuapan, pembantaian, dan
kekejaman yang paling hebat. Tidak ada yang lebih karakteristik daripada
sistem penculikan mereka, guna mendapatkan budak-budak dari Jawa. Para
penculik dilatih untuk ini. Sang pencuri, penerjemah, dan penjual,
adalah agen-agen utama dalam perdagangan ini, sang pangeran-pangeran
pribumi sebagai penjual utama. Orang-orang muda diculik, dijebloskan ke
penjara-penjara rahasia di Sulawesi, sampai mereka siap untuk dikirim ke
kapal-kapal budak ... Dimanapun mereka memijakkan kaki, kehancuran dan
penyusutan penduduk menyusul. Banyuwangi, sebuah propinsi di Jawa, pada
tahun 1750 berpenduduk lebih dari 80.000 orang, pada tahun 1811 hanya
tinggal 18.000. Perdagangan yang manis!"
Marx bahkan menjelaskan bahwa "Awal
penaklukan dan penjarahan di Hindia Timur (Indonesia-red), menandai
fajar indah dari era produksi kapitalis di negara ini".
Sistem kapitalisme ini dipertahankan
Presiden Soeharto melalui UU No 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan,
dan dikuatkan Presiden Megawati Seokarnoputri dengan UU No 13 Tahun 2003
yang merupakan revisi UU No 25. Indikasi bahwa kedua UU ini
melanggengkan kapitalisme, tercermin dari keberpihakan UU itu kepada
pengusaha/pemilik modal, sehingga upah buruh Indonesia menjadi termasuk
yang paling murah di dunia.
Yang diatur UU No 13 bahkan lebih parah
lagi, karena pasal 64, 65 dan 66 UU itu mengizinkan pengusaha
menggunakan tenaga outsourcing (alih daya), sehingga kaum buruh makin
terpuruk akibat banyak perusahaan yang kini lebih suka memenuhi
kebutuhan sumber daya manusia (SDM)-nya dengan menggunakan perusahaan
pemasok tenaga kerja yang karyawan-karyawannya dapat diperkerjakan
dengan sistem kontrak. Tak heran jika baik ketika UU No 25 maupun No 13
masih dibahas di DPR pun, kaum buruh keras menolak kedua UU itu.
Sayangnya, dengan dalih demi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,
pemerintah maupun DPR menutup mata dan telinga, meski penerapan sistem
kapitalisme bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, karena
pasal-pasal 64, 65 dan 66 memicu ketidakpastian hukum, berparadigma
konflik, dan memosisikan pekerja sebagai manusia upahan, bukan mitra
pengusaha.
Celakanya, seperti diungkap Drs.
Soeharto Msi, ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia (FE UII) dalam artikel yang
dipublikasikannya di sebuah harian ekonomi nasional, meski setiap tahun
umpah minimum regional (UMR), upah minimum provinsi (UMP) dan upah
minimum Kota/Kabupaten (UMK) dinaikkan pemerintah daerah-pemerintah
daerah, namun tetap saja nilainya selalu di bawah KHL (kebutuhan hidup
layak). Sebab, setiap kali UMR/UMP/UMK dibahas di Dinas Tenaga Kerja,
pengusaha selalu menolak memberikan upah yang mendekati, apalagi sesuai
KHL, sehingga meski pembahasan yang melibatkan tiga pihak, yakni
pemerintah, perwakilan buruh dan perwakilan pengusaha, itu selalu alot,
pada akhirnya, dengan beragam dalih, Dinas Tenaga Kerja lebih
mengakomodir aspirasi pengusaha dan mengorbankan kebutuhan buruh untuk
dapat menerima upah yang layak.
"Sistem pengupahan buruh yang seperti
ini lah yang antara lain menempatkan posisi buruh pada jalan buntu bagi
peningkatan kesejahteraannya," kata dia.
Bukti bahwa sistem kapitalisme sengaja
dikembangkan Yahudi agar mereka menjadi penguasa perniagaan dan
perekonomian, tertuang dalam program ketujuh Freemasonry yang dinamakan
"Protokol". Program ini menjelaskan tentang rencana Yahudi menguasai
dunia, di antaranya menghancurkan ekonomi suatu negara, menghancurkan
moral suatu bangsa, dan sebagainya. Dengan program ini, Yahudi dapat
menjadi penguasa ekonomi dunia, dan bahkan mengatur dinamika politik di
banyak negara.
Moral atau akhlak merupakan rem
sekaligus filter bagi manusia agar tidak berperilaku yang melampaui
batas, sehingga tetap berada di rel yang benar dan diridhoi Yang Maha
Kuasa. Yahudi sukses mendegradasikan keduanya di hampir seluruh negara
di dunia, termasuk Indonesia, sehingga muncul perilaku-perilaku
abnormal, melanggar norma, etika dan kepatutan,
dan anarkis.
7. Yahudi hancurkan moral dan akhlak goyim
Perusakan
agama-agama Samawi, yakni Nashrani dan Islam, merupakan awal dari
langkahFreemasonry cs untuk melaksanakan agenda ini, karena dengan
menyesatkan para goyim dari ajaran agama yang benar, maka para goyim
dapat dengan mudah disusupi dan dicekoki dengan doktrin-doktrin yang
membuat mereka menjadi seorang hedonis demi mengejar kesenangan dan
kenikmatan dunia semata.
Salah satu doktrin yang harus diwaspadai
adalah sekularisme yang mengajarkan para goyim untuk memisahkan
kehidupan beragama dari kehidupan bernegara. Dengan pemisahan ini,
korupsi menjadi sangat gampang dilakukan karena para pelakunya menjadi
tidak takut terhadap Tuhan, dan para pemimpin dengan sesukanya mengumbar
sifat manipulatif terhadap rakyat demi kepentingan diri dan kelompoknya
semata.
Persamaan
gender dan hak mendorong kaum perempuan untuk menuntut diperlakukan
sama dengan laki-laki, sehingga kaum perempuan yang sesungguhnya
dikodratkan menjadi ibu rumah tangga, mengabaikan kodrat ini dan tampil
sebagai wanita karir yang mengabaikan anak-anak yang dilahirkan, dan
bahkan berani melawan serta menentang suami. Maka, lahir lah istri-istri
durhaka dan tidak saleha.
Kemampuan Para Mason cs menyebarkan
doktrin-doktrin sesat tersebut karena didukung kemampuan finansial yang
memungkinkan mereka mencekoki masyarakat dunia dengan opini-opini atas
doktrin-doktrin itu, sehingga "ajaran sesat" yang awalnya memicu
kontroversi itu, lambat laun dapat diterima masyarakat dunia dan
dianggap sebagai sesuatu yang benar dan sesuai dengan era modern saat
ini. The New York Times yang terbit sejak 1941, The Washington Post, The
Times, The Daily Express, The News Chronicle, The Daily Mail, The
Observer, The Mirror, Majalah Time, Majalah Newsweek, dan Majalah US
News & World Report adalah beberapa media milik Yahudi yang menjadi
agen penyebaran opini-opini itu. Penyebaran menjadi begitu efektif
karena media-media yang terbit di Amerika dan Inggris tersebut merupakan
media-media yang dijadikan rujukan oleh jurnalis dari seluruh dunia,
termasuk Indonesia.
Tak
hanya melalui media cetak, perusakan akhlak dan moral juga dilakukan
melalui media visual seperti perfilman, VCD dan DVD. Dimulai dengan
pembuatan film-film romantis yang relatif masih sopan yang mengajarkan
para goyim untuk tidak malu-malu bermesraan di depan umum dan di area
publik, lalu meningkat ke film yang mulai sedikit berani yang kita kenal
dengan film semiporno. Ini lah jenis film yang membuat orang mengenal
seks sejak dini, dan kemudian berupaya untuk mencobanya, sehingga
muncullah gaya hidup seks bebas.
Awalnya, film jenis ini dibuat cukup
soft dimana pemeran pria dan wanita yang beradegan seks, hanya
diperlihatkan tubuh bagian atasnya saja dengan kondisi masih berpakaian
atau setengah telanjang, sehingga oleh banyak kalangan film seperti ini
dikategorikan film X. Kemudian, "pendoktrinan" ditingkatkan dengan
pembuatan adegan seks yang lebih vulgar dimana si pemeran pria dan
wanita ditampilkan secara utuh dalam keadaan bugil dan dalam adegan
sedang bersenggama seperti yang dipertontonkan dalam film Basic
Instinct, Wild Orchids, dan lain-lain, yang oleh banyak kalangan
dikategorikan sebagai film XX. Fox, Golden, Warner & Bross, dan
Paramount Pictures merupakan agen-agen yang memproduksi film-film
perusak moral tersebut karena perusahaan-perusahaan film kelas dunia
tersebut memang milik para pengusaha Yahudi.
Kemudian, sebagai puncaknya, hadirlah
perusahaan yang memproduksi film-film XXX yang mempertontonkan adegan
orang bersetubuh secara lebih lengkap, lebih utuh dan lebih detil karena
film-film kategori ini bahkan memperlihatkan kelamin pria dan wanita
dan kaitannya dengan adegan yang tak pantas dipamerkan secara terbuka di
area publik itu. Vivid dan Bel A Mi termasuk di antara agen Yahudi
penyebar film ini, karena perusahaan-perusahaan industri pornografi itu
juga milik Yahudi.
Tak
puas hanya dalam bentuk visual, seiring dengan diedarkannya film-film
porno, media cetak pun digunakan untuk menyebarkan pornografi, sehingga
Majalah Playboy, Pentahouse dan lain-lain pun hadir dan menjadi konsumsi
publik yang menyebar hingga penjuru dunia.
Yahudi memanfaatkan setiap sisi gelap
manusia untuk mengefektifkan upaya mereka merusakkan moral dan akhlak
para goyim hingga serusak-rusaknya. Karena itu perilaku homoseksual dan
lesbianisme ikut dipopulerkan, sehingga perilaku seks menyimpang ini
menyebar kemana-mana dan bahkan pernikahan para pelakunya telah
dilegalkan di beberapa negara seperti Denmark dan Belanda. Sementara
kebutuhan para pecandu minuman keras dan narkotika dipenuhi melalui
jaringan Mafia mereka yang merambah hingga seluruh dunia, termasuk
Indonesia. Bahkan berkat upaya mereka, di Indonesia pun para pecandu
barang-barang haram itu meningkat signifikan, dan Indonesia telah mampu
memproduksi shabu-shabu dan ektasi.
Demikian mengefektifkan upayanya, Yahudi
memanfaatkan setiap perkembangan teknologi yang ada, sehingga internet
pun menjadi salah satu sarana pengrusakan yang amat efektif dan
pemerintah sibuk memblokir situs-situs porno yang ribuan jumlahnya guna
mengantisipasi makin rusaknya moral anak bangsa.
Jika saat ini Anda nyaman dan bangga
dengan gaya hidup Anda, fikir dan renungkanlah, karena mungkin tanpa
Anda sadari, Anda telah menjadi korban perbuatan Yahudi dan jika Anda
teruskan gaya hidup Anda, berarti Anda membantu mereka untuk menciptakan
Tatanan Dunia Baru dimana mereka penguasanya.
"Belumkah datang waktunya bagi
orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan
kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka
seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang
fasik." (QS al-Hadid 57:16)
0 komentar:
Posting Komentar