Surabaya – Satpol PP Pemkot Surabaya menggelar razia terhadap waria semalam. Razia waria dimulai dari Ngagel namun hasilnya nihil.
Razia kemudian dilanjutkan ke Bunderan Waru, tiba di lokasi anggota Satpol PP langsung lari mengejar waria menuju ke tengah bunderan yang penuh dengan pohon.
Namun lolos sebab waria tersebut berteriak-teriak "Mending saya mati dari pada ditangkap," teriak Nova salah seorang waria meronta-ronta.
Sambil masuk lubang air yang dalamnya kurang lebih satu meter waria itu tidak bisa diajak ke mobil sehingga anggota Satpol PP mengurungkan penangkapan. Anggota Satpol PP langsung meninggalkannya.
Usai mendapatkan satu waria. Mobil-mobil Satpol PP menuju ke kawasan Margomulyo dan hanya mendapat satu waria.
Waria tersebut berlari cukup gesit kemudian masuk ke selokan ketika melihat mobil patroli Satpol PP. Karena hasil yang kurang memuaskan anggota Satpol PP menelusuri Kota Surabaya lagi. Tempat yang dituju Ketabang kali, petugas mendapat Donita Arierta (26) yang tidak bisa lari dari razia, karena anggota Satpol PP langsung mengepung.
Donita saat itu sedang membetulkan baju dan roknya di balik pohon. Karena di depannya sungai akhirnya pasrah dan ikut masuk ke mobil .
Dari Ketabang Kali dilanjutkan ke jalan Selamet, tempat itu ada 2 waria lagi yang sedang menunggu pelanggannya. Kedua waria yang berhasil diamankan adalah Yuli (57) dan Yanti (21).
Dengan menjaring 4 waria tersebut, anggota Satpol PP bergegas ke markas untuk dilakukan pendataan. Setelah didata, ternyata waria tersebut sudah sering kena razia Satpol PP.
Maka empat waria tersebut akan dilimpahkan ke LIPONSOS (Lingkungan Pondok Sosial) yang berada di Sukolilo, tujuan untuk diberi penyuluhan dan didik agar tidak mengulanginya lagi.
0 komentar:
Posting Komentar