Jakarta - Yayasan New7Wonder mengumumkan penundaan Komodo sebagai finalis kampanye Tujuh Keajaiban Alam di Dunia hingga 7 Februari. Hal ini disebabkan masalah hukum.
Selain komitmen, keputusan itu diambil karena pernyataan resmi dan kontrak kerjasama dengan pihak terkait tidak ditepati. Penangguhan ini berarti semua suara atau vote untuk Komodo selama masa kampanye 7 Keajaiban Alam di Dunia takkan diperhitungkan.
Berdasarkan keterangan di situs resmi, diskusi antarpihak terkait masih dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah secara positif.
Yayasan New7Wonder menegaskan bahwa jika pemerintah dan konsorsium swasta menghormati komitmen dan kesepakatannya maka Komodo tidak akan ditangguhkan. Di indonesia, panitia yang mengurus Komodo sebagai finalis 7 Keajaiban Alam di Dunia adalah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan?
Caranya antara lain bergabung di halaman Facebook ‘Save Komodo’ dan ajak berbagai teman sebanyak mungkin. Amati blog ‘Save Komodo’ untuk cari tahu mengapa masalah ini terjadi dan cara menolong Komodo. Masyarakat juga bisa memanfaatkan Twitter untuk menyelamatkan Komodo.
Taman Nasional Komodo terletak di antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores di Kepulauan Sunda Kecil, Indonesia. Taman nasional ini terletak di kawasan Wallacea di mana terbentuk dari pertemuan benua Australia dan Asia. Kawasan ini terdiri dari deretan unik pegunungan dan surga burung serta spesies habitat laut.
Taman Nasional Komodo memiliki luas 1.817 kilometer persegi dengan luas kepulauan lebih dari 603 kilometer persegi dan luas taman laut sekitar 1.214 kilometer persegi. Taman Nasional Komodo juga dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1991.
Taman Nasional Komodo tidak hanya satu-satunya tempat satwa kadal tertua yang masih hidup di dunia yaitu Komodo tetapi juga ratusan biota laut seperti ikan dan bunga karang yang masih terjaga keasliannya.
Komodo bukanlah kadal biasa. Dengan tubuh rata-rata sepanjang 3 meter dan berat sekitar 70-160 kilogram, komodo mampu mencium bau hingga 11 kilometer serta dapat pula memanjat pohon.
Komodo memang hewan sangat unik. Air liurnya tidak hanya mematikan karena mengandung bakteri yang menyebabkan keracunan, tetapi juga menjadi alat bantu penciuman dengan mendeteksi arah angin. Oleh karena itu, komodo dapat mendeteksi mangsa dari jarak yang jauh, ujarnya lagi.
Meskipun bertubuh pendek, komodo mampu berlari hingga kecepatan 18 km/jam dan berenang setidaknya 500 meter. Hingga saat ini, jumlah komodo di taman nasional tersebut sekitar 2.500 ekor.
0 komentar:
Posting Komentar