Total Tayangan Halaman

08 Agustus 2010

Sinyal Parmusi Keluar dari PPP Makin Kuat

Keinginan Persaudauraan Muslimin Indonesia (Parmusi) melepaskan diri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin kuat. Bahkan, dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I yang digelar kemarin, salah satu unsur pendiri PPP itu menegaskan diri sebagai organisasi netral.

Sekjen PP Parmusi Imam Suharjo mengatakan, aspirasi dari daerah menginginkan Parmusi menjadi organisasi netral. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk pengembangan organisasi dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di masa depan.

"Parmusi harus terus melakukan koordinasi untuk merapatkan barisan, bersama-sama menghimpun kekuatan diri, menciptakan dan merebut peluang yang ada dalam berbagai sektor kehidupan," kata Imam seusai pembukaan Mukernas I di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Sabtu (7/8/2010).

Sedianya Mukernas I Parmusi akan dibuka oleh Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali. Namun, Menteri Agama itu batal membuka Mukernas dengan alasan sakit. Hanya sejumlah loyalis Suryadharma seperti Lukman Hakim Saifuddin, Emron Pangkapi, Muhammad Romahurmuziy dan Wan Abubakar yang hadir dalam Mukernas tersebut. Ketidakhadiran Suryadharma itu dianggap sebagai imbas dari perbedaan pendapat dengan Ketua Umum PP Parmusi Bachtiar Chamsyah yang kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mengenai kemungkinan Parmusi keluar dari PPP dan bergabung dengan salah satu partai politik, Imam Suharjo enggan berkomentar lebih jauh. Menurut dia, sikap netral yang diambil Parmusi merupakan konsekuensi dari sebuah ormas. "Ini bukan soal keluar atau tidak keluar dari PPP. Sebagai ormas, Parmusi memang harus netral karena bukan parpol," ujar Ketua DPP PPP ini.

Dia mengambil contoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang tidak menjadi bagian dari parpol manapun. Meski demikian, kader dari dua ormas Islam terbesar tersebut terbesar di sejumlah parpol.
Di tempat yang sama, Ketua DPP PPP Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, sebagai ormas memang netral. "Memang ormas itu sesuai ketentua harus netral," kata Wakil Ketua MPR ini.

Mengenai kemungkinan keluarnya Parmusi dari PPP, Lukman mengelak. Menurut dia, hingga sekarang Parmusi masih resmi menjadi bagian dari PPP. Mantan Ketua Fraksi PPP ini menegaskan, keputusan politik Parmusi ditentukan melalui muktamar bukan oleh oknum-oknum tertentu. Kader NU ini menegaskan, bahwa di jajaran pengurus DPP PPP banyak tokoh-tokoh Parmusi yang berperan. "Itu sekaligus menegaskan bahwa Parmusi masih menjadi bagian penting dari PPP," ujarnya.

Mengenai ketidakhadiran Suryadharma, menurut Lukman bukan karena adanya perbedaan pendapat dengan Bachtiar. Menurut dia, Suryadharma memang sakit dan tidak bisa menjalankan aktivitas, termasuk juga rakor menteri tidak ikut. Bahkan, rencana Suryadharma menjenguk Bachtiar belum terlaksana.

"Memang ada perbedaan pendapat antara Pak Suryadharma dengan Pak Bachtiar, tapi silaturahmi tetap jalan. Pak Suryadharma lagi sakit jadi tak bisa hadir," belanya. (okezone)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes | New Blogger Themes