Rupiah Dekati Rp8.900, Menkeu Temui BI

Penguatan nilai tukar yang menembus angka dibawah Rp9000 per dolar AS membuat pemerintah harus konsolidasi dengan Bank Indonesia. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pertemuan dengan Bank Indonesia ini penting untuk membahas posisi rupiah ke depan.

Agus mengatakan penguatan rupiah hingga mendekati Rp8900 per dolar AS membuat kondisi harga produk asal Indonesia di luar negeri, makin tidak kompetitif.

"Tentu pemerintah mengharapkan Indonesia (harga produk-produknya), tetap kompetitif," kata Agus di Hotel Kempinski, Senin 9 Agustus 2010.

Dengan rupiah menguat, eksportir tentu saja dikorbankan, kondisi ini bisa terjadi akibat harga-harga produk ekspor harganya menyesuaikan seiring penguatan rupiah.

Untuk menyeimbangkan agar tidak terlalu jatuh antara eksportir dan importir, pemerintah akan diskusi lebih intensif dengan Bank Indonesia. "Nanti kami akan ada inisiatif-inisiatif untuk menjaga posisi dari itu, Inisiatif itu tentu di BI dan pemerintah," kata dia.

Apa artinya inisiatif itu, Menteri Keuangan belum bisa belum bisa menyampaikan.

Dalam kurs tengah US$ menurut situs Bank Indonesia hari ini, rupiah berada di posisi Rp8932 per dolar AS pada pukul 16.00 WIB.

Sementara itu Ekonom Cides (Center for information and development) Umar Juoro mengatakan bahwa penguatan nilai tukar rupiah ini menunjukkan kepercayaan terhadap rupiah ini cukup tinggi.

Misalnya penguatan ini antara lain karena membanjirnya dana asing masuk ke Indonesia. Harapannya, dana-dana yang masuk ini bisa diinvestasikan pada sektor riil.

"Tapi memang tugas BI harus melakukan stabilisasi derasnya capital inflow ke Indonesia," kata dia. "Jadi apa yang harus kita lakukan adalah membuatnya balance," kata Umar.

Maksudnya bagaimana agar eksportir tidak dikorbankan, tapi kebijakan yang keluar juga tanpa mengorbankan importir dan sektor investasi.• VIVAnews

Posted in: Ekonomi, Menkeu Temui BI, Rupiah Dekati Rp8.900