Presiden Sindir Pejabat Daerah

Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono menyindir para pejabat negara di daerah yang melakukan pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk keperluan konsumtif. Hal itu diungkapkan Presiden saat meresmikan Sekolah Unggulan Cinta Kasih di Jalan Raya Norogtog, Desa Margamulya, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu (7/8).

Menurut Presiden, jika keperluan yang dibutuhkan oleh para pejabat negara dirasakan bisa dibiayai dengan anggaran sehemat mungkin, itulah yang harus dipilih."Kemarin, selama dua hari saya memimpin rapat kerja dengan semua menteri, gubernur, DPRD, dan pejabat lain se- Indonesia. Kami sepakat, APBN dan APBD harus digunakan secara tepat karena ada hal yang lebih penting yang harus diperhatikan oleh pejabat negara, yakni pembangunan infratruktur yang diperlukan rakyat," kata Presiden.

Membangun infrastruktur, ujar Presiden, membutuhkan biaya yang sangat besar, apalagi jika pembangunan itu dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. "Tiap tahun puluhan triliun. Demikian juga jika terjadi musibah bencana, maka pembangunannya kembali juga butuh biaya besar, bisa belasan triliun rupiah. Pesan saya, khusus terhadap daerah yang dibangun kembali karena bencana, peliharalah infrastruktur yang ada itu, baik jalan, gedung, fasilitas umum, kesehatan, dan lain-lain karena kita tahu biaya yang diperlukan tidak sedikit," ujar Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan para pejabat daerah untuk tidak membeli segala yang berbentuk keperluan dinas seperti rumah, kendaraan, dan sebagainya dengan berlebihan.

"Saya ingatkan juga para gubernur, bupati, dan wali kota kalau membangun kantor, rumah-rumah pejabat, membeli mobil, janganlah berlebih-lebihan. Yang pantas saja, supaya kita bisa hemat triliunan rupiah untuk dialihkan buat membangun infrastrukur yang sangat diperlukan oleh rakyat, baik berupa pendidikan, pengurangan kemiskinan, kesehatan dan lain sebagainya. Itu baru namanya sehat kita punya APBN dan APBD," ujarnya.

Posted in: Pejabat Daerah, Politik