11 Maret 2011
Festival Ciuman Antar Muda-Mudi di Bali !
13.21
Ajang artikel
No comments
Cukup menarik, kalau tidak bisa dikatakan 'cukup berani'. Ya, fesival ciuman atau biasa disebut tradisiomed-omedan oleh masyarakat setempat ini diadakan rutin di Bali. Tradisi ini hanya dilakukan di banjar Kaja, daerah selatan Denpasar, sehari setelah hari raya Nyepi.
Tahun ini, sedikitnya sekitar 50-an muda-mudi mengikuti festival ciuman ini, yang katanya merupakan warisan leluhur. Uniknya, festival omed-omedanini dimulai setelah melaksanakan sembahyang di pura, kemudian para peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pria dan kelompok wanita. Satu orang yang dianggap 'tokoh' atau 'tetua' akan bertindak sebagai wasit pada festival ini.
Jika para "tetua" memberi aba-aba mulai, kedua kelompok yang saling berhadap-hadapan ini menunjuk salah satu wakilnya untuk diarak ke depan dan beradu ciuman dengan wakil dari kelompok lain. Biasanya jika sudah terjadi adu mulut, peserta pria lebih bernafsu melumat bibir "lawan"-nya yang tampak malu-malu tapi mau.
Saat festival sedang berlangsung, biasanya ciuman akan menjadi 'panas'. Saat itulah wasit dan panitia akan mengguyur peserta dengan air. Seru banget ya, hehe... Setelah beberapa saat, biasanya 1 jam atau lebih, wasit akan menghentikan acara 'baku cium' tersebut. Selanjutnya seluruh peserta kembali ke pura banjar untuk diperciki air tirta.
Para penonton dan wisatawan banyak yang datang untuk menonton tradisi yang telah berjalan mulai dari abad ke-17 ini. Sebelumnya tradisi ini dilakukan saat hari raya Nyepi. Namun, pada tahun 1978 diputuskan untuk menggantinya pada saat Ngembak Geni atau sehari setelah Nyepi.
Selain untuk melestarikan budaya warisan leluhur, acara ini juga untuk meningkatkan solidaritas dan keakraban warga daerah setempat. Entah, apakah tradisi tersebut betul-betul bisa menciptakan tujuan tersebut.ik d
0 komentar:
Posting Komentar