China mengeluarkan peringatan berkunjung (travel warning) bagi warganya ke Jepang. Kebijakan ini menandakan kedua negara masih bersitegang menyusul insiden tangkap menangkap yang terjadi dalam hampir sebulan terakhir.
Harian Wall Street Journal mengungkapkan bahwa peringatan berkunjung ke Jepang diumumkan oleh Badan Administrasi China (NTA), Kamis malam 30 September 2010. "Turis maupun rombongan tur asal China yang tengah berada di atau yang akan mengunjungi Jepang diminta agar waspada akan keselamatan mereka," demikian pernyataan dari NTA.
Pengumuman itu merujuk pada dugaan adanya serangan atas sebuah bis wisata yang mengangkut para turis China oleh kelompok aktivis sayap kanan Jepang di Kota Fukuoka, Rabu 29 September 2010. Dugaan serangan itu belum dikonfirmasi lebih lanjut.
Namun, menurut harian Jepang, Yomiuri Shimbun, sekitar 60 pengendara truk dari kelompok sayap kanan menggelar aksi anti China di Fukuoka. Mereka dikabarkan memblokir jalan yang dilalui bis wisata pengangkut turis China. Saat itu para turis dalam perjalanan kembali ke kapal pesiar setelah berwisata di Fukuoka.
Seorang aktivis sempat mencekal baju yang dikenakan seorang pemandu tur, namun langsung dilerai oleh polisi, yang sudah berjaga di lokasi. Menurut Yomiuri, insiden kecil itu menangguhkan jadwal keberangkatan kapal pesiar selama tiga puluh menit, namun tidak ada yang terluka.
Dalam lebih dari tiga pekan terakhir, China dan Jepang kembali bersitegang akibat sejumlah insiden saling tangkap. Pada 7 September 2010 lalu Jepang menangkap sebuah kapal penangkap ikan asal China di perairan dekat suatu pulau yang masih dipersengketakan kedua negara. Jepang menyebutnya Senkaku, sedangkan China Diaoyu.
Enam hari kemudian, para anak buah kapal itu dibebaskan, sedangkan kapten mereka baru dilepas Jepang pada 25 September 2010 lalu. Penangkapan itu membuat marah China, yang akhirnya menangguhkan semua kerjasama dan pertemuan dengan Jepang.
China lalu balas menangkap empat pekerja asing asal Jepang di Provinsi Hebei dengan tuduhan menyusup ke fasilitas militer. Tiga orang telah dibebaskan, sedangkan seorang lainnya masih diperiksa.
Persoalan kedua negara kian runyam lantaran Jepang menolak minta maaf kepada China terkait penangkapan kapten kapal penangkap ikan beserta awaknya. Belakangan, Jepang justru balik menuntut ganti rugi kepada China karena kapal penangkap ikan itu dianggap sempat menabrak kapal patroli Jepang.(
• VIVAnews
02 Oktober 2010
China Umumkan Travel Warning ke Jepang
00.00
Ajang artikel
No comments
0 komentar:
Posting Komentar