Total Tayangan Halaman

09 Agustus 2010

RI dan Turki Terunggul Dibanding Negara Berkembang Lain

keuangannya. Bahkan ketika kedua negara ini masih terlalu kecil untuk bergabung dengan BRIC (Brasil, Rusia, India, China).

Indeks ekuitas di Indonesia naik 21% tahun ini dan Turki naik 13%, memukul level tertinggi sepanjang masa pada 29 Juli lalu. Melesatnya pasar kredit menyebabkan imbal hasil utang berbasis mata uang asing kedua negara ini ke level terendah dalam sejarah. Demikian berdasarkan inditor EMBI JPMorgan Chase & Co. Indeks saham MSCI BRIC di Brasil, Rusia, India dan China masih 42% di bawah level puncaknya setelah merugi 1,2% pada 2010.

Kurang dari dua tahun setelah krisis keuangan global memicu kehawatiran bahwa ekonomi RI dan Turki gagal, investor bertaruh, bahwa utang yang lebih rendah, pertumbuhan populasi dan kenaikan laba akan mendorong ekspansi ekonomi. Jim O’Neill dari Goldman Sachs Group Inc. pun mempromosikan negara-negara BRIC pada 2001.

“Ketika PDB China mencapai 4,2 kali PDB Turki dikombinasikan dengan Indonesia, mereka memimpin kesebelas negara berkembang kecil lainnya, yang berpotensi besar mempengaruhi pertumbuhan dunia,” ujar O’Neill.

Amer Bisat, manager keuangan di perusahaan hedge fund Traxis Partners LLC di New York yang juga mantan ekonom senior dana moneter internasional mengatakan, ada pergeseran paradigma dalam cara kedua negara ini mengatur kinerja ekonominya, “Kedua negara ini sudah besar, penting secara sistemik dan stabil. Pasar melihatnya dengan cara yang sangat berbeda,"katanya. (inilah)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes | New Blogger Themes