Total Tayangan Halaman

06 Agustus 2010

Lumpur Lapindo Meluber Sampai Jalan Porong

Jalan Raya Porong nyaris terendam Lumpur panas, jika Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) tidak bertindak cepat. Itu karena lumpur di dalam kolam penampungan (pond) titik 21, Desa Jatirejo, Kecamatan Porong meluap.

Lumpur panas mulai meluap, Jumat (6/8) sekira pukul 17.40 WIB. Aliran Lumpur mengikis permukaan tanggul sepanjang 20 meter. Selanjutnya Lumpur mengalir ke bawah dari tanggul dengan ketinggian sembilan meter tersebut.

Petugas yang mengetahui berusaha menangani. Namun, karena butuh material, harus menunggu pasokan material. Tak lama kemudian dump truk yang memuat material dikerahkan ke tanggul yang berada dibelakang pos pantau BPLS Desa Siring, Kecamatan Porong tersebut.

Namun, upaya untuk membendung Lumpur panas tidak serta merta berhasil. Pasalnya arus Lumpur cukup deras. Bahkan, untuk meratakan material, BPLS juga mengerahkan satu eskavator. Beruntung tidak lama kemudian, luberan Lumpur berhasil dikendalikan. Sehingga, Lumpur panas tidak sampai meluber ke Jalan Raya Porong.

Karena aliran Lumpur dari arah pusat semburan Lumpur ke tanggul titik 21 masih deras, BPLS terus meninggikan tanggul. Bahkan, sampai pukul 20.00 WIB, sudah lebih dari 25 dump truk menumpahkan material untuk meninggikan tanggul.

Bukan hanya Jalan Raya Porong yang terancam, jika luberan Lumpur tidak berhasil ditangani, sebanyak tiga kawasan bakal terendam Lumpur. Yaitu, Jatirejo Barat, Siring Barat, dan Mindi. Karena tiga kawasan itu berdekatan dengan tanggul titik 21.

Ketika mendengar Lumpur meluap, warga yang tinggal di tiga kawasan itu langsung melihat ke lokasi. “Kita takut Lumpur meluber ke kawasan kami. Karena Lumpur yang meluber disebelah barat,” ujar Sasmito, warga Mindi.

Bukan hanya itu, imbas dari melubernya Lumpur itu juga membuat Jalan Raya Porong semakin macet. Dump truk yang keluar masuk mengangkut sirtu, membuat dua jalur macet. Baik jalur yang kea rah Surabaya ataupun Malang.

Humas BPLS Akhmad Zulkarnain, mengatakan meluapnya Lumpur itu dikarenakan gunung Lumpur beberapa hari lalu longsor. Sehingga, Lumpur dari puasat semburan mengalir deras ke pond Jatirejo.

Gunung Lumpur atasnya memang kering, tapi ketika didorong Lumpur dari pusat semburan akhirnya longsor. “Kebetulan pond di Jatirejo lebih rendah dari pond lainnya. Sehingga Lumpur mengalir deras dan akhirnya meluber,” tutur Zulkarnain.

Apalagi, lanjut Zulkarnain, dua kapal keruk yang biasanya digunakan untuk mengaduk Lumpur rusak akibat terkena longsoran gunung Lumpur. “Kalau aktifitas pengadukan Lumpur tidak berhenti, Lumpur masih bisa dikendalikan, tandasnya.

Setelah gunung Lumpur longsor, kemudian Lumpur cair dari pusat semburan membentuk jalur ke arah tanggul titik 21. BPLS terus berusaha meninggikan tanggul di titik 21 agar tidak jebol, sebab aliran Lumpur masih deras mengalir.(okezone/Koran SI/)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes | New Blogger Themes